Kisah Hidup

Cerita Kakek Juri Berusia 74 Tahun, Relawan Pemakaman yang Sudah Makamkan 425 Jenazah Virus Corona

Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI pemakaman jenazah Covid-19

Meski begitu, dia tak menolak jika ada program vaksinasi. 

Pasalnya sebagai perlindungan sekaligus menaati anjuran Pemerintah. 

"Kalau ada diterima  tidak ada juga tidak apa-apa," tegasnya. 

Dia menceritakan, hampir setahun terakhir tak bisa tidur nyenyak.

Pasalnya tiap malam selalu dibangunkan oleh dering bunyi handphone lawasnya yang menandakan adanya panggilan mendadak untuk pemakaman pasien Covid-19.

"Alhamdulillah sudah sebulan ini bisa tidur nyenyak. 

Jarang ada panggilan telpon malam-malam untuk menguburkan pasien Covid-19," katanya saat ditemui di TPU Jatisari kepada Tribunjateng.com. 

Penuturannya, rentang bulan Juni 2020 hingga Agustus 2020 menjadi masa kematian Covid-19 yang terhitung tinggi. 

Rentang waktu tersebut hampir tiap malam ada pemakaman pasien Covid-19.

Tak peduli hujan atau hal lainnya pihaknya harus memakamkan jenazah tersebut. 

"Saya pernah semalam mengubur sembilan jenazah pasien Covid-19. 

Semalam suntuk tak tidur mayat terus berdatangan," paparnya. 

Dia mengaku, bersyukur lantaran angka kematian Covid-19 terus turun. 

Kini tak setiap hari ada pasien Covid-19 meninggal. 

"Malam tadi saya tak bekerja menguburkan pasien Covid-19.

Halaman
123

Berita Terkini