TRIBUNMANADO.CO.ID - Semkain ricuh dan kejam, dikabarkan satu anak gadis berusia 7 tahun ditembak mati oleh aparat keamanan di Myanmar dalam pengamanan aksi demo tolak Junta milter.
Gadis belia itu menjadi korban termuda akibat kekerasan junta militer setelah kudeta terjadi.
Korban jiwa semakin berjatuhan setelah kematian Kyal Sin gugur dalam aksi demo tertembak aparat militer keamanan Myanmar.
Baca juga: Perempuan Myanmar Lawan Junta Militer Pakai Sarung Digantung, Ini Penjelasannya
Dilansir dari BBC pada Rabu (24/3/2021), anggota dari keluarga gadis tersebut mengatakan bahwa anak itu dibunuh di rumahnya di kota Mandalay.
Anggota Junta telah merenggut nyawa sejumlah demonstran sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih pada 1 Februari lalu.
Kelompok HAM, Save the Children, mengatakan bahwa lebih dari 20 anak telah menjadi korban di antara puluhan orang yang dibunuh oleh junta militer Myanmar.
(Foto: Seorang polisi (tengah) mengacungkan senapannya dalam bentrokan melawan massa yang ikut dalam demonstrasi menentang kudeta militer Myanmar di Naypyidaw, pada 9 Februari 2021 (STR via AFP). Anak 7 tahun ditembak mati Junta militer Myanmar.)
Jadi total, pihak militer mengatakan 164 orang telah tewas dalam protes.
Sedangkan, kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP) menyebutkan korban tewas sedikitnya 261.
Pada Selasa (23/3/2021) kemarin, militer menyatakan kesedihan atas kematian para pengunjuk rasa, tetapi menyalahkan mereka karena membawa anarki ke negara itu.
Saru orang juru bicara militer mengatakan demonstran anti kudeta bertanggung jawab atas tindakan kekerasan dan pembakaran.
Staf di upacara pemakaman di Mandalay mengatakan kepada Reuters bahwa anak 7 tahun telah dibunuh dengan luka tembak di kota Chan Mya Thazi.
Media lokal Myanmar Now melaporkan bahwa para tentara menembak ayahnya, tapi mengenai gadis itu karena ia duduk di pangkuannya di dalam rumah mereka.
Militer Anak itu telah diidentifikasi bernama Khin Myo Chit.