Tokoh Nasional

Ini Isi Bisikkan Soeharto Kepada Ratna Sari Dewi Soal Nasib Soekarno, Jadi Satu Pertanda

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ir Soekarno, Ratna Dewi, dan Soeharto

Dewi melakukan berbagai upaya rekonsiliasi antara Soekarno dan Angkatan Darat.

Dalam diskusi di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (10/3/2016), Aiko menuturkan, Dewi rela pergi ke Jepang Pada 6 Januari 1966.

Dewi bertemu dengan Perdana Menteri Sato agar memberikan dukungan bagi Soekarno.

"Namun, saat itu, Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk berada di sisi Soeharto,

dan secara bertahap meninggalkan Soekarno," ujar Aiko.

Dalam periode tahun 1965, Jenderal M Jusuf sempat mendatangi Dewi sambil menyampaikan dirinya diutus oleh Soeharto.

Jusuf prihatin dengan posisi Soekarno yang selalu dikelilingi oleh Soebandrio dan Hartini yang dianggap pro-PKI.

Atas dasar itu, Jusuf minta Dewi untuk membujuk suaminya agar

menyerahkan kekuasaan politik kepada Soeharto secara damai,

dengan sepenuhnya tetap menyandang status sebagai presiden.

Baca juga: Chord Jika Kami Bersama- SID, Lirik Nyalakan Tanda Bahaya, Mainkan Nadanya Dengan Gitarmu

Jusuf mengatakan, hanya Dewi yang mampu membujuk Soekarno.

Menurut Aiko, pasca-Supersemar Dewi belum menyadari dampak serius Supersemar terhadap suaminya.

Dewi juga disebut sangat gembira dengan pelarangan PKI dan penahanan Soebandrio.

Pada 15 Maret 1966, Dewi merencanakan jamuan makan malam untuk merayakan pelarangan terhadap PKI.

Namun, acara dibatalkan karena Soekarno marah besar ketika mendengar rencana itu.

Halaman
123

Berita Terkini