Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tiap bulan, jutaan uang sewa traktor di Dinas Pertanian diduga menguap.
Itu terungkap saat Bupati Minahasa Selatan (Minsel), Franky Donny Wongkar melakukan inspeksi inventaris alat berat Dinas Pertanian.
Ditemukan, banyak operator traktor yang tidak menyetor uang sewa traktor.
Menurut FDW, temuan itu didapat dari pengakuan sejumlah pengelola saat dia turun lapangan. Ada wilayah yang bahkan bertahun-tahun tak menyetor.
"Dari temuan di lapangan, ternyata ada yang tidak melakukan penyetoran selama bertahun-tahun. ASN yang diberi tanggung jawab tidak menagih, operator alat berat pun tidak menyetor," aku FDW, Rabu (10/3/2021).
Akibat kelambanan ASN dan operator, puluhan juta uang sewa yang berpotensi masuk ke kas daerah, tidak tahu di mana rimbanya.
"Seharusnya kan PAD akan bertambah jika penagihan dan penyetoran berjalan dengan baik. Tapi kalau dibiarkan seperti ini, uang yang harusnya masuk PAD tidak tahu ke mana," kata FDW.
Diapun sudah menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian Minsel untuk mengevaluasi ASN dan operator yang menangani alat berat.
"Saya sudah sampaikan ke Kadis agar mereka semua dievaluasi. Itu harus dilakukan untuk menyelamatkan alat dan uang rakyat," paparnya.
Untuk mengamankan pemasukan uang negara, seharusnya, kata FDW, uang sewa yang dibayarkan petani, langsung disetor ke pengelola. Dari pengelola langsung setor ke kas daerah.
"Kasihan kan. Uang itu dari petani yang susah payah mencari dana untuk mengelola kebun dan sawah. Harusnya uang itu masuk ke kas daerah, sehingga uang itu akan kembali kepada rakyat. Manfaatnya akan kembali ke rakyat," tegas Sekretaris DPW PDIP Provinsi Sulawesi Utara itu.
Mirisnya lagi, temuan di lapangan, ada sejumlah alat berat yang hanya dimanfaatkan sendiri oleh pengurus partai. Selama bertahun-tahun alat itu dia pakai, tak pernah ada uang setoran sepeserpun.
Hal ini, juga mendapat sorotan dari Bupati Minsel.
"Siapa saja bisa menyewa traktor milik pemerintah itu. Tidak memandang warna. Jika dia petani, siapapun punya hak untuk menyewa alat tersebut," kunci FDW.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Franki Pasla ketika dihubungi mengatakan, dia akan segera mengevaluasi pengelola dan operator alat berat.