Laporan Kontributor Tribunmanado.co.id, Theza Gobel
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Polemik Konferensi Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) yang diadakan di Deli Serdang, Sumatera Utara pekan lalu menimbulkan polemik
Dari isu adanya dualisme kepemimpinan
hingga dugaan keikutsertaan beberapa kader Partai Demokrat dari Sulawesi Utara (Sulut)
yang berujung pada pencopotan beberapa kader dari jabatan.
Baca juga: Tingkatkan Pelayanan Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan Buat Forum Mendengar Masukan Publik
Baca juga: DPC Demokrat Bolmut Nyatakan Sikap Dukung KLB Moeldoko Sebagai Ketum Partai Demokrat
Baca juga: Kolonel Phundi Rusbandi Resmi Nahkodai Bakamla Zona Maritim Tengah
Ketua Partai Demokrat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Kotamobagu,
Ishak Sugeha mengatakan Kotamobagu seratus persen aman.
“Kami (DPC PD Kotamobagu) sejak awal menolak KLB ini,
jadi tak ada satupun yang berangkat ke Deli Serdang,” ungkap Papa Yogi, sapaan akrabnya.
Baca juga: Nyatakan SAS Belum Resmi Gabung PDI-P, Lengkong: Masih Ditunggu SAS Datang Secara Resmi
Baca juga: Masih Ingat Proyek Rumah DP Rp 0 Andalan Anies Baswedan? Dulu Diragukan, Kini Terganjal Korupsi
Baca juga: Masih Ingat Julie Estelle? Menikah Dengan David Tjiptobiantoro, Ini Momen Favorit hingga Bulan Madu
Kendati demikian, ia berkata 21 peserta dari Sulut yang pergi ternyata tak semuanya “suara hantu”.
“Saya sudah dengar kabar, ada 6 Ketua DPC dari Sulut yang turut serta dalam KLB tersebut,” katanya.
Namun semenjak “tertangkap basah” mengikuti KLB,
mereka pun serta-merta dipecat sehingga tidak lagi memiliki hak suara sebagai Ketua DPC.
Baca juga: Steven Kandouw atau Annie Dondokambey, Siapa Ketua PMI Sulut 2021-2026?
Baca juga: Kopi Singgah Amurang, Kafe Milenial Milik Fero Walandow
“6 kawan kami itu langsung dicopot dari jabatan.
Bahkan bukan lagi kader PD, jadi mereka sudah tidak punya legalitas sebagai pemilik suara kala itu,” kata pria yang juga merupakan Anggota DPRD Kota Kotamobagu ini.
Sejak awal terdengar isu akan diselenggarakan KLB,
DPC Kota Kotamobagu saling berkoordinasi untuk tetap berpegang teguh pada pendirian awal,
yakni konsisten mendukung kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Yang bilang AHY tidak cakap itu bukan orang yang aktif dalam partai,
sekalipun ada yang sampai mengklaim dirinya salah satu pendiri PD,
tapi bertahun-tahun nyatanya tak aktif,” kata Ishak menanggapi pertanyaan tentang kecakapan AHY dalam memimpin.
Baca juga: Serahkan LKPD TA 2020, Wali Kota Caroll Senduk Optimis Pemkot Tomohon Kembali Dapat WTP
Baca juga: Caroll: Kalau Ada Yang Tak Serius Lapor ke Saya
Menurutnya PD masih mampu eksis hingga saat ini tak lain karena kerja keras AHY.
“Tapi sangat disayangkan ternyata 21 suara dari Sulut itu tak semuanya suara hantu.
Kalau tidak cepat ambil tindakan, bisa-bisa sah suara mereka di sana,” tutupnya.
Hingga akhir wawancara, Ishak terus berkata bahwa KLB Deli Serdang ilegal dan inkonstitusional.
Baca juga: Sosok David Tjiptobiantoro, Suami Julie Estelle, Ternyata Pebalap, Cek Prestasinya
Baca juga: PMI Pusat Puas Kinerja 5 Tahun Steven Kandouw cs, Indikasi lanjutkan Kepemimpinan?
YOUTUBE TRIBUN MANADO: