TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum di KLB Partai Demokrat.
Hal tersebut mendapat sorotan dari Andi Mallarangen.
Hingga meminta penjelasan dari Istana Negara.
Baca juga: Figur Yudhoyono Kian Meredup, Faksi Non SBY di Demokrat Pengin yang Baru, Ini Tanggapan Pengamat
Baca juga: Arya Saloka Mengaku Malu karena Diidolakan Banyak Artis Cantik, Adik Ipar Bongkar Sifat Aslinya
Baca juga: 4 Orang Tewas Usai Mobil Tertimpa Pohon saat Melintas hingga Ringsek, Ini Kronologinya
Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara mengenai permintaan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng agar pihak Istana menjelaskan manuver Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko di Partai Demokrat.
Andi Mallarangeng menilai seolah-olah ada pembiaran dari Presiden Jokowi kepada Moledoko yang didapuk sebagai Ketua Umum Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) abal-abal tersebut.
Menurut Ngabalin, sebagai seorang intelektual Andi Mallarangeng seharusnya mengerti bahwa tidak semua masalah atau urusan dikaitkan dengan Presiden.
"Bang Andi seorang intelektual mengerti tentang ilmu politik, mengerti sosiologi politk, dan sebagainya, seharusnya mengerti tidak semua hal bisa dikaitkan dengan istana," kata Ali saat dihubungi, Minggu (7/3/2021).
Menurut dia, dengan terus menyeret nama Jokowi, seolah olah Andi Mallarangeng dan lainnya tidak memiliki bahan dalam menyelesaikan masalah di internal partai.
Menurut Ali didapuknya Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang tidak ada hubungannya dengan pemerintahan.
Adanya kader Demokrat yang meminta Moeldoko menjadi pemimpin partai merupakan urusan pribadi.
"Ada DPC, DPD datang ngopi ke Pak Moeldoko, lalu didapuk sebagai ketua umum, itu pribadi, keputusan pribadi, engga usah dikait-kaitkan dengan Presiden, masa sedikit-sedikit presiden," katanya.
Menurut Ali, Moeldoko merupakan mantan prajurit yang berkarir dari bawah sehingga kemudian menjadi Panglima TNI. Moeldoko tahu etika dan apa yang harus dilakukan saat diminta menjadi ketua umum.
"Tidak usah diajarkan bebek berenang, pak Moeldoko itu Jenderal bintang 4 , doktor cum laude, Mantan Panglima, berkarir dari bawah mengerti dia tentang itu," katanya.
Sebelumnya Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mempertanyakan kehadiran negara dan Polri dalam kerumunan acara Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat kubu Moeldoko Cs di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat (5/3/2021) kemarin.