"Tindakan delegasi krisis juga dilakukan, mulai dari bantarisasi (rehabilitasi), koordinasi, sinkronisasi, implementasi, dan evaluasi," tambahnya.
Upaya mitigasi bencana dinilainya sangat penting guna mempercepat pemulihan kawasan wisata yang terdampak bencana.
Sehingga, lanjutnya, kebutuhan anggaran, perlengkapan dan peralatan hingga aksi tanggap yang melibatkan seluruh stakeholder dapat bergerak cepat ketika menghadapi bencana, termasuk covid-19.
Sejumlah langkah tersebut di antaranya fase tanggap darurat, pembentukan pusat krisis, strategi komunikasi hingga pelayanan wisatawan.
"Bersama BNPB, BMKG dan instasi lainnya dalam bentuk kerjasama-kolaborasi kita benar-benar terencana dalam memulihkan krisis yang dialami sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Sandiaga Uno.
Bersamaan dengan langkah tersebut, Sandiaga Uno mengaku terus mensosialisasikan protokol kesehatan lewat berbagai media.
Antara lain, media massa, sosial media hingga beragam produk kreatif hasil kerajinan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di seluruh pelosok Nusantara.
"Melalui media kita bisa menekan penularan covid-19, maka dari itu kita munculkan branding lewat media sosial dengan
perlahan kita bisa memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif lewat advertising, iklan sosmed, merchandise dan lainnya," papar Sandiaga Uno.
"Kita harap dengan sosialisasi yang baik, destinasi wisata dapat segera dibuka,
khususnya destinasi super prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Likupang dan Labuan Bajo," tambahnya.
(Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gandeng BNPB, Sandiaga Petakan Masalah Penanganan Covid untuk Percepatan Pemulihan Sektor Parekraf
TONTON JUGA: