TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini editor tribunmanado.co.id menyajikan 5 Populer Kemarin, hari Rabu (03/03/2021).
Karena mungkin saja Anda melewatkan informasi menarik hari kemarin.
Mulai dari Bos Tewas Sopir Jadi Tersangka, Menantu Teroris Santoso, hingga ingin Gantikan AHY.
TONTON JUGA :
1. Kecelakaan Maut Pukul 07.00 WIB Pajero Sport Tabrak Truk, Bos Tewas Sopir Jadi Tersangka
Terjadi kecelakaan di jalur tol Tebing Tinggi-Medan, pada Selasa (2/3/2021).
Diketahui kecelakaan tersebut dua kendaraan mobil dan truk.
Kecelakaan tersebut menewaskan seorang penumpang.
KONDISI mobil Pajero Sport yang mengalami kecelakaan di jalur tol Tebing Tinggi Medan tampak remuk, Selasa (2/3/2021). (TRIBUN MEDAN/HO)
Mobil Mitsubishi Pajero Sport BK 705 JS hancur remuk setelah mengalami kecelakaan di jalur tol Tebing Tinggi-Medan
tepatnya di Km 30.300 Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang Selasa, (2/3/2021).
Peristiwa ini terjadi sekira pukul 07.00 WIB dan menewaskan seorang penumpang, Bedman Sianipar (46) warga Medan.
Informasi yang dihimpun di Satlantas Polresta Deliserdang, korban merupakan seorang kontraktor.
Sementara itu sopir korban, Krismanto Munthe (39) berhasil selamat dari musibah ini.
Saat ini kasusnya pun sedang dalam penyelidikan pihak Satlantas Polresta Deliserdang.
Krismanto masih menjalani pemeriksaan di Unit Laka Polresta hingga Selasa sore.
Kasat Lantas Polresta Deliserdang, Kompol SL Widodo menyebut kecelakaan ini terjadi akibat sang sopir mengantuk.
Mobil sebelumnya berangkat dari Sibolga dan hendak menuju Medan.
Karena mengantuk sopir pun kemudian menabrak truk kontainer yang ada di depannya.
"Jadi hasil pemeriksaan sementara sopirnya itu mengaku ngantuk.
Sempat berhenti mereka katanya di Siantar baru kemudian melanjutkan perjalanan lagi ke Medan.
Yang meninggal ini bosnya.
Pengakuan tersangka dia sudah delpan tahun ikut sama bosnya," kata SL Widodo.
Ditambahkannya kalau truk kontainer yang ditabrak oleh Mobil Pajero Sport belum diketahui nomor platnya.
Hal ini lantaran setelah kejadian truk trus melaju melarikan diri.
Disebut dari hasil penyelidikan sementara kalau truk ditabrak dari belakang pada saat juga sedang melaju ke arah Medan.
"Korban tidak meninggal di tempat.
Meninggalnya saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Mitra Medika Amplas.
Korban mengalami luka robek di kepala, bibir dan luka memar dibagian mata kiri.
Sopir kita tetapkan tersangka dan kita tahan," kata SL Widodo.
Dianggap kalau sopir lalai serta kurang hati-hati.
Foto Kondisi Mobil Pajero Sport yang alami kecelakaan Maut. (istimewa)
Disebut karena tidak mengamati dan tidak konsentrasi atau
tidak menjaga jarak dengan kendaraan yang ada di depannya sehingga terjadi kecelakaan.
Dijelaskan juga kalau pada saat kejadian cuaca juga cukup baik karena cerah dan arus lalulintas juga normal.
Kondisi jalan tol yang beraspal, terdapat marka garis terputus sebagai pembagi lajur dan
terdapat median jalan serta pandangan kedepan bebas tidak terhalang.
"Kendaraan yang digunakan masih dalam kondisi standart dan kondisi baik," kata SL Widodo.
2. Menantu Teroris Santoso, Haerul alias Irul Anggota MIT Poso Tewas Ditembak Satgas Madago Raya
Dua terduga teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur ( MIT ) tewas saat kontak senjata dengan aparat Satgas Madago Raya atau Satgas Tinombala, ada menantu teroris Santoso.
Kedua teroris tersebut tewas setelah terlibat aksi baku tembak di pegunungan Andole, Poso.
Dikabarkan, kontak senjata Satgas Madago Raya dengan kelompok terduga teroris Mujahidin Indonesia Timur ( MIT ) terjadi di Poso pada Senin (01/03/21).
Tepatnya di wilayah Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Ada pula, satu anggota TNI gugur dalam baku tembak itu.
(Foto Jenazah Santoso, teroris di Poso. Kini menantunya, Haerul alias Irul tewas ditembak Satgas Madago Raya. /Foto Isitmewa)
Melansiri Kompas.com, Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menjelaskan, satu anggota MIT masuk daftar pencarian orang (DPO) yang tewas tersebut bernama Samid alias Alvin.
Ada Satu DPO lagi yang tertembak Haerul alias Irul yang merupakan menantu dari Santoso.
"Anggota TNI yang tewas baku tembak dengan POK MIT atas nama Praka Dedi Irawan, sekarang sudah diterbangkan di Jakarta," ujar Kapolda Sulteng didampingi Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, Selasa.
Santoso merupakan pimpinan MIT sebelum digantikan oleh Ali Kalora. Santoso tewas saat baku tembak terjadi 18 Juli 2016.
Ia tewas dalam kontak tembak dengan petugas Satgas Operasi Tinombala.
Dalam baku tembak yang terjadi Senin (1/3/2021) sekitar pukul 16.30 Wita menewaskan Praka Dedi yang terkena luka tembak di bagian perut.
Teror MIT di Sigi Bunuh Satu Keluarga
Satuan Tugas Tinombala dikerahkan untuk memburu pelaku pembunuhan satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Pelaku pembunuhan berjumlah enam orang dan diduga dari kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur ( MIT).
"Terindikasi seperti itu ada kemiripan dari saksi-saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto (DPO MIT Poso) ada kemiripan. Terindikasi," terang Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama, Sabtu (28/11/2020).
Lokasi terpencil
Seperti diberitakan sebelumnya, suasana di desa yang lokasinya terpencil itu mencekam. Warga berlarian ke hutan karena ketakutan.
(Foto: Pembantaian Kelompok Ali Kalora MIT bantai warga di Sigi, Sulteng. (Dok. Polisi/Istimewa)
Sebanyak 150 kepala keluarga dilaporkan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Saat ini aman, semua warga di lokasi sudah diungsikan ke daerah yang ramai penduduk," kata Kepala Desa Lemban Tongoa, Deki Basalulu.
Menurut Deki, jumlah pelaku yang melakukan pembantaian itu sekitar enam orang.
"Warga ada yang lihat. Namun, sampai sekarang belum didapat, ada enam orang," jelasnya.
Suasana mencekam
Dari keterangan Sekretaris Desa Lembantongoa Rifai, peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat (27/11/2020), lebih kurang pukul 09.00 WIB.
Korban berjumlah empat orang dan merupakan satu keluarga.
"Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. Itu mertua, anak dan menantu," katanya dilansir dari Antara.
Saat itu, suasana desa mencekam. Bahkan, menurutnya, jenazah baru dievakuasi pada Jumat malam.
"Mayat untuk sementara masih di TKP," kata Rifai.
Praka Dedy Irawan Gugur
Praka Dedy Irawan gugur ketika terlibat baku tembak dengan dengan kelompok MIT.
Tangis keluarga pecah setelah kedatangan jenazah Dedy di rumah orangtuanya di Jalan Unggas, Kecamatan Bukitraya.
Praka Dedy sudah terbaring kaku disambut isak tangis keluarga dan kerabat.
Jenazah Dedy dibawa ke Kota Pekanbaru, Riau, untuk dimakamkan di Taman Makam Bahagia sebelah Taman Makam Pahlawan Pekanbaru, Selasa (2/3/2021) sore.
Sang Ibu, Hj Ismiati menangis sambil memeluk Komandan Korem 031/Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed yang datang melayat.
Danrem pun memberikan semangat dan meminta pihak keluarga ikhlas menghadapi cobaan itu.
"Saya turut berduka. Semoga almarhum husnul khotimah.
Orangtua yang ditinggalkan tabah dan ikhlas," ucap Syech Ismed kepada wartawan di rumah duka.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar juga menyampaikan duka cita yang mendalam.
"Saya turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya prajurit kita Praka Dedy.
Semoga almarhum husnul khotimah dan ditempatkan di sisi Allah SWT," kata Syamsuar.
Ia juga akan memberikan santunan kepada keluarga almarhum Praka Dedy.
Untuk pemberian bantuan, Syamsuar akan berkoordinasi dengan Danrem 031/Wira Bima.
3. Ingat Attila Syach Mantan Suami Wulan Guritno? Ternyata Belum Lama Ini Digugat Cerai Bunga Sophia
Gugatan cerai Wulan Guritno terhadap Adilla Dimitri mendadak beredar dan jadi sorotan.
Pasalnya selama ini, rumah tangga Wulan Guritno dan Adilla Dimitri tak pernah diterpa isu miring.
Diketahui sebelum menikah dengan Adilla Dimitri 12 tahun silam, Wulan Guritno pernah menikah dengan Attila Syach, adik aktor Atalarik Syach dan Teddy Syach.
Namun, pernikahan Wulan dan Attila Syach kandas setelah 2 tahun.
Lantas bagaimana kabar mantan suami Wulan Guritno kini?
Wulan Guritno kini sedang hangat jadi perbincangan lantaran diam-diam menggugat cerai suaminya, Adilla Dimitri,
Wulan mendaftarkan perceraiannya ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Di Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Agama Jakarta Selatan diketahui, Wulan Guritno gugat cerai Adilla Dimitri pada 25 Februari 2021.
Gugatan cerai tersebut didaftarkan Wulan Guritno ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan melalui Ficky Fernando, pengacaranya.
Usai melayangkan gugatan cerainya kepada Adilla Dimitri, masa lalu Wulan Guritno kembali di bahas publik.
Ya, sebelum menikah dengan Adilla Dimitri, Wulan Guritno sempat dipersunting Attila Syach di usianya yang masih 17 tahun.
Keduanya sempat menjalin hubungan asmara saat usia Wulan Guritno masih 13 tahun.
Kemudian keduanya memutuskan menikah lantaran pada waktu itu sang artis tengah hamil.
Akhirnya pada 24 Juni 1998, lahirlah Shaloom Razade Syach buah hati pertama Wulan dengan Attila.
Meski telah melalui masa-masa yang tak mudah, sayangnya rumah tangga Wulan dan Attila kandas di tengah jalan.
Pasalnya, pernikahan yang baru dirajut Wulan Guritno dan Attila Attila Syach 2 tahun itu kandas lantaran dugaan kekerasan.
Attila Syach lantas menikah dengan Bunga Sophia di tahun 2006 lalu.
Pernikahan keduanya pun telah dikaruniai sepasang anak.
Sempat diterpa kabar lakukan kekerasan pada Wulan Guritno hingga akhirnya bercerai, Attila Syach kembali berurusan dengan meja persidangan.
Ia digugat cerai oleh istrinya, Bunga Sophia lantaran alasan yang sama.
Hal ini seperti yang terlihat disampaikan kuasa hukum Bunga Sophia, Abu Bakar J Lamatapo. SH. seperti dalam tayangan Selebrita7. com, pada (3/12/2020) lalu.
"Selalu ribut, ada pertengkaran. Itu dipicu dari sikap suami yang agak temperamental, mudah marah, kalau marah meledak-ledak," ungkap Abu Bakar.
Tak hanya itu, amarah Attila pun kerap ditampakkan di depan anak-anaknya.
"Kalau marah tidak melihat tempatnya. Ada anak pun masih marah," imbuhnya.
Namun, diakui pihak Bunga Sophia sang suami tak pernah melakukan kekerasan fisik padanya.
"Kekerasan fisik memang diakui tidak pernah ada, tapi potensi ke arah sana dibilang cukup banyak ancaman-ancaman itu," ungkap Abu Bakar lagi.
Selain itu, kekerasan verbal acap kali dilontarkan Attila pada sang istri.
"Yang kedua kekerasan verbal, dengan kata-kata kasar, menghina, merendahkan sebagai istri dan perempuan. Itu sering kali terjadi," pungkas kuasa hukum Bungga Sophia.
Tak ayal, Bunga menggugat cerai sang suami pada 6 OKtober 2020 lalu.
Kini, gugatan cerai tersebut telah bergulir di pengadilan.
Hal ini seperti yang disampaikan DRA. HJ. Taslimah. MH, humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
"Sidang pertama tertanggal 22 Oktober 2020. Sidang yang terakhir adalah tanggal 3 Desember tahun 2020," ungkap Taslimah.
4. Sudah Bukan Lagi Kader Demokrat, Ferdinand Hutahaean Justru Tertarik Jadi Ketua Umum Gantikan AHY
Dinamika politik Partai Demokrat hingga kini terus bergejolak.
Jika sebelumnya ada isu kudeta, hingga Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara, kali ini ada isu lain.
Kabarnya Ferdinand Hutahaean akan mencalonkan jadi Ketua Umum Demokrat.
Wacana menggelar kongres luar biasa (KLB) yang digagas oleh sejumlah kader yang telah dipecat partai Demokrat terus mengemuka.
KLB digadang-gadang akan digelar dalam waktu dekat.
Hengky Luntungan, salah satu pendiri Partai Demokrat sebelumnya mengungkapkan, jadwal KLB bakal diumumkan pihaknya menjelang digelar
Alasan pendiri enggan menyampaikan jadwal pelaksanaan, karena khawatir ada upaya-upaya yang dilakukan oleh DPP Demokrat. Sehingga, pelaksanaan KLB berpotensi gagal dilakukan.
"Ibaratnya, kami sudah tanam pisang dan buahnya sudah matang, kami enggak kasih tahu nanti diambil orang," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Angkatan Muda Demokrat (AMD), Ramli Batubara menegaskan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat tidak harus mendapat persetujuan dari Majelis Tinggi Partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ramli menyebut, dalam AD/ART Partai Demokrat Bab II pasal 9 menyebut kewenangan Majelis Tinggi Partai hanya dapat meminta pelaksanaan Kongres Luar Biasa.
"Tidak ada kewenangan SBY menolak atau menyetujui KLB," kata Ramli kepada wartawan, Selasa (2/3/2021).
Selain itu, Ramli menilai jika Kongres ke-V Partai Demokrat cacat hukum karena telah melanggar Undang-Undang Nomor 2 tahun 2011 tentang Partai Politik.
Sebab, lanjutnya, perubahan AD/ART Partai Demokrat dibahas dalam Kongres ke-V pada tahun lalu.
Padahal, tambah Ramli, sesuai dengan UU Partai Politik disebutkan dalam pasal 5 ayat (2) bahwa Perubahan AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan hasil forum tertinggi pengambilan keputusan Partai Politik.
Sementara, di dalam organisasi partai politik, kongres sendiri merupakan forum tertinggi untuk mengambil keputusan, termasuk mengubah AD/ART.
"Kongres V cacat hukum karena melanggar Undang-Undang partai politik," ucapnya.
Mantan Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaeann turut berkomentar terkait mengemukannya rencana KLB tersebut.
Ferdinand menilai, KLB yang sedang ramai diperbincangkan tersebut tidak hanya sekadar wacana.
"Saya perhatikan soal KLB Partai Demokrat ini tdk lg sekedar isu atau sekedar wacana. Saya tak menduga akan secepat ini bergulir babak baru Demokrat," tulis Ferdinand Hutahaean di akun Twitternya, Rabu (3/3/2021).
Jika KLB benar-benar terwujud, Ferdinand menyebut hal tersebut terjadi lantaran adanya hukum sebab-akibat.
Ferdinand pun sebenarnya ingin ikut mencalonkan diri sebagai calon ketua umum Partai Demokrat.
Sayangnya, saat ini dirinya sudah berada di luar partai setelah mengundurkan diri beberapa waktu lalu.
"Sebagai mantan kader sy melihat ini sbg wujud dr hukum sebab akibat. KTA sy sdh sy kembalikan, kalau tdk, pengen jg ikut nyalon," imbuhnya
Not for Sale!
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya merespons Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).
"Awal tahun 2021 ini, tepat partai kita berusia 20 tahun, kita kembali menghadapi ujian dan cobaan sejarah."
"Ketika kita semua tengah berjuang sekuat tenaga untuk masa depan partai yang cerah, perjuangan yang damai, konstitusional dan tidak berniat jahat."
"Dan ketika di bawah kepemimpinan AHY dukungan rakyat terhadap Partai Demokrat terus meningkat."
"Bagai halilintar di siang bolong ada gerakan pengambilalihan kepemimpinan PD."
"Selanjutnya kita sebut GPK PD yang ingin mengambilalih kepemimpinan partai yang sah," ujar SBY dalam video yang diterima Tribunnews, Rabu (24/2/2021).
SBY memaparkan, GPK PD adalah gerakan yang hakikatnya ingin mendongkel dan merebut kepemimpinan partai yang sah.
Gerakan itu, kata dia, juga berusaha mengganti kepemimpinan partai dengan orang luar yang bukan kader demokrat, yang bersekongkol dengan segelintir kader dan mantan kader yang bermasalah.
"Kalau gerakan ini berhasil karena ada yang ingin membeli partai kita dan kemudian ada fasilitatornya, partai kita bisa mengalami kegelapan," ucap SBY.
SBY menegaskan, partai berlambang mercy itu tidak diperjualbelikan.
Presiden RI ke-6 itu juga menegaskan meski partainya tidak berlimpah dari segi materi, Partai Demokrat tak akan tergiur dengan uang.
"Pada kesempatan ini, bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale!"
"Partai kami bukan untuk diperjualbelikan, meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi."
"Kami tidak tergiur dengan uang Anda berapa pun besarnya," tegasnya.
5. Gempa Bumi Rabu (03/03/21), Laporan Korban dan Kerusakan Belum Dirilis, Ini Magnitudo & Titik Gempa
Info gempa bumi terkini Rabu (03/03/21) pukul 09:45:21 WIT.
Guncangan gempa dengan magnitudo 5.0 SR menggetarkan wilayah Maluku Tengah.
Pusat gempa berada di laut, 198 kilo meter tenggara Kabupaten Maluku Tengah (Maluku).
Kedalaman 193 Km, dan tidak berpotensi tsunami.
Namun, gempa Maluku Tengah getarannya dirasakan hingga Sorong, Manokwari, dan Kaimana (Papua Barat).
Mengutip dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, Rabu,
gempa dengan besar energi seismik 5,0 magnitudo mengguncang wilayah Maluku Tenggara Barat (Kabupaten Kepulauan Tanimbar), Maluku, Rabu dini hari.
(Foto: Info gempa bumi di Maluku Tengah, Rabu 3 Maret 2021. (Twitter BMKG)
Menurut catatan BMKG di Jakarta, Rabu, gempa tersebut terjadi pada pukul 04.35.08 WIB.
Pusat gempa berada di laut yang berjarak 220 kilometer dari barat laut Maluku Tenggara Barat, dengan kedalaman 150 kilometer.
BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa Selasa (02/02) Enggano
Info gempa hari Selasa (02/03/21).
Guncangan gempa bermagnitudo 5,1 SR menggetarkan wilayah Bengkulu.
Tepatnya, terjadi di Pulau Enggano, Bengkulu, pagi tadi.
Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"86 km barat daya Pulau Enggano-Bengkulu," tulis akun Twitter BMKG @infobmkg, Selasa (02/3/2021).
(Foto: Gempa di wilayah pulau Enggano, Bengkulu. (www.garudacitizen.com)
Guncangan gempa terjadi pada pukul 07.17 WIB.
Kordinat gempa berlokasi di 5,72 lintang selatan dan 101,59 bujur timur.
Untuk kedalaman gempa berada di 10 Km.
Belum diketahui ada tidaknya dampak kerusakan dan korban jiwa akibat gempa ini.
(Tribunmanado.co.id/Alfa Pattyranie)
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: Gempa Dahsyat 6,2 SR, Warga Ketakutan Berhamburan Keluar Rumah dan Ambruk, Ini Lokasi Gempa
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Ibu dan 2 Anaknya Tewas Terlindas Truk, Saksi: Pengendara Ragu-ragu
Baca juga: Balas Andi Mallarangeng, Max Sopacua Ungkit Hambalang: Anda Dipenjara Itulah yang Hancurkan Demokrat
TONTON JUGA :
Sumber :