Berita Bitung

BPBD Bitung Berikan Bantuan Keluarga Korban Longsor, Minta Warga tak Dekati Lokasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi rumah yang terkena longsor tanggul

korban lainnya sempat dirawat di rumah sakit lalu kembali pulang untuk rawat jalan," tambahnya.

Dari amatan di lokasi kejadian, puing-puin tanggul yang ambruk

belum di bersihkan masih berserakan di dua rumah itu.

Sementara pemilik rumah, terpaksa mengungsi di rumah keluarga lainnya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Sudah dua malam kami tidur disini,

karena rumah kami hancur," kata Yusuf satu diantara pemilik rumah.
 
 Kronologi Kejadian

Yusuf Surupatih (56) satu diantara korban luka-luka, dalam peristiwa ambruknya

tanggul pasir bercampur material semen yang dibungkus dalam karung

menimpah dua rumah milik keluarga Takalawengen - Surupatih dan Surupatih - Takaliwang.

Di lingkungan VI Kelurahan Girian Indah, Kecamatan Girian Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Senin (22/2/2021) malam.

Dalam keadaan telanjang dada tidak memakai pakaian, Yusuf yang berprofesi sebagai nelayan tradisonal bercerita,

saat kejadian dia tidur beralaskan karpet di kamar tengah bersama tiga orang cucunya almarhum Gabriel (3), bocah Fadil (11) dan Alvin (4).

"Tidak terdengar apa-apa, karena tidak ada hujan.

Tiba-tiba tanggul itu langsung menimpah rumah meraka, Allahu Akbar... mati torang.

Lalu saya langsung terdiam dibawah puing-puin tanggul. Karena Tuhan masih menjaga dan melindungi,

bebera saat kemudian saya masih bernafas," cerita Yusuf sambil memperlihatkan kondisi rumahnya yang porak-poranda dengan meterial tanggul berupa semen di dalam karung dan material lainnya.

Halaman
123

Berita Terkini