TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat dengan kisah Gus Dur terkait perayaan tahun baru Imlek?
Seperti yang diketahui perayaan tahun baru imlek dibebaskan oleh Gus Dur.
HIngga akhirnya membuatnya mendapat julukan Bapak Tionghoa Indonesia.
• 60 Ucapan Tahun Baru Imlek 2021 dari Bahasa Mandarin & Artinya, Ucapan ke-31: Makmur Sepanjang Tahun
• Fitri Intip Cewek dan Cowok ABG di Gubuk, Diciduk Warga dalam Kondisi Layak Sensor, Ada Barang Antik
• Masih Ingat Sumarjo, Kakek Arya Saloka? Bongkar Awal Mula Cucunya Jadi Artis, Berawal Saat di Bus
Foto : Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. (Tribun Bali)
Hari ini, Jumat 12 Februari 2021, rakyat etnis Tionghoa di Indonesia merasakan gegeap gempita perayaan Tahun Baru Imlek.
Menilik sejarah perayaan tahun baru Imlek 2021 hingga dijadikan libur nasional, nama Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid memang tidak bisa lepas.
Gus Dur memiliki andil besar dalam kebebasan etnis Tionghoa dalam merayakan Tahun Baru China atau Imlek di Indonesia.
Pria yang akrab disapa Gus Dur itu memiliki peran besar hingga akhirnya etnis Tionghoa dapat merayakan Imlek secara terbuka.
Pada era Orde Baru, di bawah kepemimpiman Presiden Soeharto, masyarakat Tionghoa dilarang merayakan Imlek secara terbuka.
Larangan itu tertuang pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China.
Dalam aturan itu, Soeharto menginstruksikan etnis Tionghoa yang merayakan pesta agama atau adat istiadat agar tidak mencolok di depan umum, tetapi dilakukan dalam lingkungan keluarga.
Sementara itu, untuk kategori agama dan kepercayaan China ataupun pelaksanaan dan cara ibadah dan adat istiadat China itu diatur oleh Menteri Agama setelah mendengar pertimbangan Jaksa Agung.
Imlek dan Cap Go Meh kemudian masuk dalam kategori tersebut.
Bebaskan perayaan Imlek
Setelah Soeharto lengser pada 1998, diskriminasi terhadap etnis tertentu tak serta merta menghilang.