Merapi Meletus

Seperti Ini Kondisi Gunung Merapi Pasca Meletus, Muncul 2 Kubah Lava Baru di Puncak Merapi

Editor: Erlina Langi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MERAPI TERKINI - Foto-foto terkini Gunung Merapi Kamis (4/2/2021) dari Jembatan Gantung Kemiri Kali Boyong dan GOR Kaliurang. Rentetan guguran lava pijar terjadi sepanjang pagi hingga siang. Kamis dini hari hingga pagi terjadi 9 kali guguran lava pijar skala kecil hingga sedang dan jarak luncur maksimum 1.000 meter dari puncak. (TRIBUNJOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA)

Saat bertumbukan dengan tebing atau batu yang ada di jalur luncuran, terlihat batu yang berguguran pecah berantakan menjadi ukuran lebih kecil.

Dilihat dari pengamatan monokuler, sumber guguran tidak dari satu titik di area kubah lava 2021. Tapi terkadang terjadi di tengah, di bawah gundukan, dan sudut kanan bawah kubah lava baru itu.

Kubah lava 2021 terlihat sangat jelas sudah membentuk gundukan baru berwarna hitam sesudah letusan besar Rabu, 27 Januari 2021.

Sesudah erupsi yang memicu awan panas sejauh 3,5 kilometer ke hulu Kali Boyong, bentuk kubah lava 2021 berubah signifikan. Sebagian runtuh.

Cuaca saat pengamatan visual Kamis pagi hingga siang cerah tanpa awan. Gunung Merapi bisa dilihat sangat jelas mulai kaki hingga puncaknya di seckor selatan dan barat daya.

Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021) sejak dini hari hingga sekitar pukul 08.30 saat foto-foto ini dibuat di kawasan Sleman, DIY. Arah angin dari barat menyebabkan abu dari awan panas tertiup ke timur. Sebaran abu dilaporkan sampai di Deles, Klaten, Jateng. Rekaman peristiwa erupsi Merapi diabadikan Rabu pagi dari persawahan Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman, berjarak sekitar 32 kilometer dari gunung berapi itu. TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA (TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA) (tribunnews)

Termasuk bisa mengamati sekurangnya ada tdua titik material berwarna hitam di jalur guguran, maupun di jalur menuju Kali Krasak.

Gundukan berwarna hitam itu sepanjang Rabu 93/2/2021) menimbulkan ‘kegaduhan” di media sosial, memunculkan isu ada kubah baru di lereng Merapi.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Dr Hanik Humaida, menegaskan meterial (gundukan) hitam yang terlihat di lereng bukan kubah lava baru.

"Berdasarkan hasil observasi, material tersebut terlihat tidak berpijar, tidak teramati adanya asap di material tersebut, serta tidak terdapat rekahan di sekeliling material. Kami simpulkan material tersebut adalah material vulkanik yang terbawa oleh aliran awanpanas guguran," kata Hanik.

Data Aktivitas Sepanjang Kamis Dini Hari Hingga Pagi

Data laporan pengamatan Kamis (4/2/2021) pukul 00.00-06.00 WIB, terjadi sembilan (9) kali Guguran Lava Pijar mengarah ke barat daya (hulu Kali Krasak dan Kali Boyong).

Cuaca pada periode itu cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 14-20 °C, kelembaban udara 76-97 persen, dan tekanan udara 567-687 mmHg.

Gunung bisa diamati secara jelas, asap kawah (solfatara) teramati berwarna putih, intensitas tebal, tinggi 50 meter di atas puncak kawah, mengarah ke timur.

Data kegempaan sepanjang periode itu, total ada 26 kali gempa guguran beramplitudo 4-35 mm, durasi 18-94 detik. Gempa hybrid/fase banyak terjadi sekali, amplitudo 3 mm durasi 6 detik.

Sehari sebelumnya, BPPTKG Yogyakarta melaporkan terjadi hujan di puncak Merapi antara pukul 14.02-15.25 WIB, intensitas curah hujan sebesar 14 mm/jam.

Halaman
1234

Berita Terkini