Bencana Alam

Seperti Ini Kondisi 'Kampung Mati' di Blok Tarikolot Majalengka, Tinggal Dihuni 8 KK

Editor: Erlina Langi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desa Sidamukti, Majalengka di Blok Tarikolot banyak rumah yang ditinggalkan penghuninya hingga membuat daerah ini disebut kampung mati

"Sejak saat itu, tercatat sebanyak 253 Kepala Keluarga (KK) di blok tersebut direlokasi ke Blok Buahlega oleh pemerintah setempat pada 2009 sampai 2010," ujar Karwan kepada Tribuncirebon.com, Selasa (2/2/2021).

Karwan menjelaskan, ada 180 rumah yang rusak karena pergerakan tanah dan tak sedikit pula rumah yang tertimbun reruntuhan.

Budi Gunandi Minta Angpao Imlek Dikirim Via Ojol dan Transfer Rekening

Rata-rata kejadian longsor pada pukul 18.00 WIB sore.

Namun, tak ada korban jiwa setiap kali terjadi pergerakan tanah.

"Sejak longsor besar kami berinisiatif merelokasi ini program pemerintah desa dan Pemkab Majalengka," ucapnya.

10 tahun kemudian, atau tepatnya 2016, sambung dia, bencana pergerakan tanah skala besar kembali terjadi.

Saat itu, masih ada sekitar 20 kepala keluarga yang memaksa memilih tinggal Blok Tarikolot, karena alasan dekat dengan lahan pertaniannya.

Namun, lambat laun, para warga itu akhirnya menerima untuk direlokasi.

"Waktu bencana besar tahun 2016 masih ada 20 KK memilih tinggal tapi saat itu bencana besar akhirnya warga berhasil dibujuk untuk relokasi. Sekarang tersisa delapan KK tinggal itu juga kadang tidak menginap," jelas dia.

Disinggung terkait banyaknya warga yang meninggalkan tempat tinggalnya itu, Karwan menambahkan, bahwa wilayah tersebut masuk ke dalam zona merah bencana.

Hal itu diperkuat dengan adanya data hasil penelitian badan geologi Kementerian ESDM.

"Data badan geologi setiap 20 tahun sekali ada pergerakan tanah atau longsor. Bahkan tiap detik tanah tersebut juga bergeser kecil. Cirinya kalau musim hujan tidak ada air mengalir atau keluar ke tanah berarti khawatir akan terjadi longsor besar kalau keluar air mengalir berarti longsor kecil," katanya.

8 KK masih bertahan

Hingga saat ini masih ada delapan KK yang masih menempati wilayah yang kian hari makin menyeramkan.

Salah satunya, Karmidi (65) yang sudah 36 tahun lamanya menempati Blok Tarikolot tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini