Oleh warga lalu pelaku diarak ke mapolsek setempat untuk diproses hukum lebih lanjut.
Tak punya uang untuk makan
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, Suyit mengatakan, pelaku mengakui perbuatannya.
Alasannya nekat melakukan perbuatan itu lantaran tak punya uang untuk makan.
Selama ini pelaku diketahui tinggal sendiri sebagai warga di Sidareja, Cilacap, sedangkan suami dan anaknya tak ada kabar setelah merantau keluar kota.
"Jadi pelaku ini hidup sebatang kara, suami dan anaknya merantau.
Dia bingung enggak punya uang, akhirnya nekat nyopet buat makan sehari-hari," kata Suyit.
Nenek tersebut juga sudah mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Diselesaikan secara kekeluargaan
Terkait dengan kasus hukum yang menjeratnya, Suyit mengatakan akhirnya cukup diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
Korban sendiri saat dihadirkan di mapolsek juga sudah ikhlas dan tidak ingin melanjutkan proses hukum dari nenek tersebut.
"Korban sudah memaafkan dan tidak akan melanjutkan laporannya ke pihak berwajib, diselesaikan secara kekeluargaan, toh cuma hilang Rp 100.000," jelasnya.
Meski pelaku sudah diperbolehkan pulang, namun, pihaknya meminta pelaku untuk wajib lapor setiap minggu dua kali sebagai bentuk pembinaan.
"Saya minta wajib lapor hari Senin dan Kamis, coba lihat nanti, kalau pelaku benar datang, akan saya beri bantuan sembako dan uang transport biar enggak usah nyopet lagi," jelasnya.
(Kompas.com: Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi)
Artikel ini telah tayang di:
Kompas.com
Tribunnews.com
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: