TRIBUNMANADO.CO.ID - Rabu 27 Januari 2021 kemarin ada dua berita seputar Sulawesi Utara yang populer dan paling banyak dibaca di portal Tribun Manado.
Berita pertama berjudul James Arthur Kojongian Minta Maaf kepada Istrinya dan Akan Memperbaiki Kesalahan, Akui Khilaf.
Berita kedua berjudul Warga Pemilih James Arthur Kojongian Buat Forum, Desak Dilakukan PAW, Ini Tanggapan Golkar Sulut.
Simak selengkapnya:
James Arthur Kojongian Minta Maaf kepada Istrinya dan Akan Memperbaiki Kesalahan, Akui Khilaf
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara (Sulut) James Arthur Kojongian akhirnya buka suara dengan kasus dugaan perselingkuhan yang menimpa dirinya.
Dihubungi via pesan whatsaap Rabu (27/1/2020), suami Michaela Elsiana Paruntu itu mengaku bahwa apa yang terjadi kepadanya adalah satu kekhilafan.
"Saya meminta maaf kepada istri saya, kepada keluarga. Saya juga meminta maaf kepada masyarakat Sulawesi Utara," tulis dia.
Dia berjanji akan memperbaiki kesalahan ini bersama dengan keluargannya.
"Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa sedih dan menjadi tragedi dalam bahtera rumah tangga saya," tambahnya.
Desakan agar James Arthur Kojongian (JAK) dicopot dari jabatannya sebagai anggota DPRD Sulut menguat.
Kuatnya desakan itu seiring viralnya video dugaan ia bersama WIL (Wanita Idaman Lain) dalam mobil dan dipergoki istrinya, Michaela Paruntu beberapa hari terakhir.
Menyikapi hal tersebut, Partai Golkar Sulut menyatakan tak sembarang memutuskan melakukan Penggantian Antar Waktu (PAW) kadernya yang duduk di lembaga legislatif.
"Ada mekanisme yang harus dijalani. Sejauh ini keputusan Partai Golkar Sulut menghentikan yang bersangkutan dari jabatan sebagai Ketua Harian Partai Golkar Sulut," kata Wakil Ketua I Partai Golkar Sulut, Feryando Lamaluta di kantor DPRD Sulut, Rabu (27/01/2021).
Katanya, penonaktifan JAK dari jabatan Ketua Harian akan dilaporkan ke DPP.
Yoyo, sapaan Lamaluta, bilang, sikap itu diambil agar masyarakat tahu Partai Golkar bersikap arif dan bijaksana.
"Soal status sebagai pimpinan dewan, kita belum bisa bicara seperti apa," ujar Yoyo.
Setelah memutuskan menonaktifkan JAK dari jabatan, selanjutnya Partai Golkar Sulut akan memanggil yang bersangkutan untuk dimintai penjelasan.
"Dengan dilakukannya penghentian dari jabatan, selanjutnya DPD melalui bidang organisasi dan bidang hukum akan melakukan kajian sekaligus meminta keterangan," ujar Sekretaris Partai Golkar Sulut, Raski Mokodompit.
Raski tak memastikan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Partai Golkar.
"Untuk saat ini, kita berikan yang bersangkutan memberi penjelasan. Lalu ada kajian dari bidang hukum dan organisasi. Setelah itu kita laporkan ke DPP," ujar politisi asal Kotamobagu itu.
Dipanggil
DPD I Partai Golkar Sulut akan memanggil kadernya, James Arthur Kojongian (JAK) untuk dimintai keterangan.
Langkah itu diambil menyusul beredarnya video seorang perempuan yang terseret mobil.
JAK diduga pengendara mobil tersebut dan perempuan yang diseret adalah istrinya.
Peristiwa itu terjadi karena sang istri diduga memergoki JAK tengah bersama seorang wanita idaman lain (WIL) dalam mobil tersebut.
Setelah memutuskan menonaktifkan JAK dari jabatan, selanjutnya Partai Golkar Sulut akan memanggil yang bersangkutan untuk dimintai penjelasan.
"Dengan dilakukannya penghentian dari jabatan, selanjutnya DPD melalui bidang organisasi dan bidang hukum akan melakukan kajian sekaligus meminta keterangan," ujar Sekretaris Partai Golkar Sulut, Raski Mokodompit di ruang serbaguna kantor DPRD Sulut, Rabu (27/01/2021).
Raski tak memastikan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Partai Golkar.
"Untuk saat ini, kita berikan yang bersangkutan memberi penjelasan. Lalu ada kajian dari bidang hukum dan organisasi. Setelah itu kita laporkan ke DPP," ujar politisi asal Kotamobagu itu.
Warga Pemilih James Arthur Kojongian Buat Forum, Desak Dilakukan PAW, Ini Tanggapan Golkar Sulut
Desakan supaya DPD Golkar Sulawesi Utara (Sulut) melakukan proses pergantian antar waktu (PAW) terhadap James Arthur Kojongian
datang dari warga Minahasa Selatan (Minsel) yang pernah nemilihnya pada Pileg April 2019 lalu. Seperti yang diminta Renly Liow.
Pria yang dikenal sebagai tokoh masyarakat Kecamatan Tompaso Baru sekaligus tokoh agama setempat, kepada www.tribunmanado.co.id Rabu (27/1/2020) mengatakan menyesal memilih James Kojongian.
"Dengan ini saya menarik dukungan terhadap pak James Kojongian. Penarikan dukungan ini juga akan dilakukan masyarakat lain yang sudah memilihnya pada pileg 2019," kata dia.
Menurut Renly Liow bahwa pemilih James Kojongian akan membuat forum 'Penarikan Mandat Rakyat Untuk JAK'.
Dia sangat berharap Golkar Sulut bisa merespon masukan dari masyarakat.
"Ada banyak kelalaian dari dia. Selain masalah perselingkuhan, kejadian itu juga masuk dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga," ujarnya.
Mantan aktivis GMKI ini berharap dengan adanya kasus itu, James Kojongian bisa mundur sebagai anggota dewan.
"Setiap kesahalan harus diakui apalagi dia sebagai wakil rakyat," tambahnya.
Sementara itu DPD Golkar Sulut sudah memutuskan untuk mencopot James Kojongian dari jabatannya sebagai ketua harian.
Pencopotan itu sudah berdasar kajian yang matang dan dibahas dalam rapat terbatas partai.
Nantinya keputusan itu akan diserahkan ke DPP Golkar. Tinggal DPP yang akan mempetimbangkan usulan dari DPD Golkar Sulut.
• KOMENTAR Andrea Pirlo Usai Juventus Menang Telak, Singgung Inter Milan, Ingin Menangkan Coppa Italia
• JAK Akhirnya Minta Maaf Pada Istri & Masyarakat Soal Kasus Viral di Tomohon, Singgung Nasib di Dewan
• Raker Bareng Kementerian PUPR, Ini 8 Usulan Penting dari H2M