TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Tangis keluarga Timothy Bitty pecah saat jenazah bocah 8 tahun itu dibawa oleh Tim Sar Gabungan ke rumah duka.
Timothy adalah bocah asal Desa Kawangkoan Baru, Kecamatan Kalawat yang dinyatakan tewas akibat terbawa arus.
Orang tua Timothy nampak syok dan tak percaya bahwa yang ada di dalam kantung jenazah itu adalah anak mereka.
Terlihat keluarga pun hanya bisa pasrah sembari menangis melihat Timothy yang harus pergi di usia yang sangat belia
Dede Priyatna perwakilan Keluarga mengaku sangat terpukul dengan peristiwa ini.
"Namun mau bagaimana lagi, sebab kami selalu yakin, tuhan selalu memiliki rencana , kita hanya bisa pasra dan mengiklaskan kepergian Timothy," ujar dia.
Priyatna juga mengatakan jenazah Timothy rencananya akan dimakamkan pada hari ini mengingat kondisi mayat sudah mulai membusuk.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Minahasa Utara Jofieta Supit mengatakan Timothy dinyatakan tewas setelah ditemukan Minggu (24/1/2021) pagi pukul 09.40 Wita.
Ia ditemukan tak jauh dari air terjun kedua yang merupakan saluran air tol Manado-Bitung, berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi ia dinyatakan hilang pada Jumat (22/1/2021).
"Untuk proses pencarian korban itu sudah dilakukan sejak Jumat (22/1/2021) sore, tiga jam setelah korban dinyatakan hilang hingga Minggu (24/1/2021)," terang dia.
Jofieta mengatakan saat ditemukan jenazah Timothy tersangkut di antara kayu disekitar air terjun kedua, dengan kondisi bengkak dan mulai membusuk
"Saat ini jenazah korban sudah kita serahkan ke pihak keluarga di Perumahan kawangkoan Baru Blok C, di jaga XI, Kecamatan Kalawat," tandasnya.
Kronologis hanyutnya Timothy, berdasarkan keterangan dari orang tua korban Merlin Dede.
Kejadian berawal pada hari Jumat sekitar pukul 15.00 Wita korban sedang bermain hujan di depan rumah, kemudian korban minta izin untuk pergi ke rumah neneknya.
Sekitar 15 menit kemudian saksi Merlin mendapat informasi dari keponakan saksi yaitu Juan Dede bahwa Timothy Bitty telah jatuh ke drainase hanyut terbawah arus air.