Hubungan mereka pun telah lama diketahui warga.
"Mereka sudah pacaran sejak SMP, katanya sudah lama punya hubungan spesial," kata Iman, warga setempat.
Namun sejak tugas sebagai anggota TNI tahun 2016 lalu, Pratu Dedi Hamdani harus berpisah karena tugas sebagai tentara Indonesia.
Sayangnya, rencana Dwi Laras dan Pratu Dedi Hamdani tak terwujud dan harus dikubur dalam-dalam karena sang prajurit gugur di medan tugas.
Pratu Dedi Hamdani gugur dalam kontak senjata dengan KKB di Papua, Jumat (22/1/2021).
Dalam insiden itu, dua anggota TNI gugur yakni Pratu Dedi Hamdani asal Lombok Tengah, NTB dan Pratu Roy Vebrianto asal Bandung, Jawa Barat.
Sebelum Gugur di Papua, Pratu Dedi Hamdani Sempat 3 Kali Menelepon Ibunda
Sedih. Itulah yang dirasakan Sarmiati (50), ibu kandung almarhum Pratu Dedi Hamdani.
Ia mengaku tak sempat mengangkat telepon anaknya pada Kamis (21/1/2021) malam.
Sarmiati menuturkan, di malam itu dirinya ditelepon hingga tiga kali oleh Pratu Dedi.
"Yang buat saya sedih itu, pas malam Jumat kemarin, dia telepon sebanyak tiga kali, tapi saya waktu itu sedang shalat di mushala," kata Sarmiati di kediamannya, Desa Plambek, Lombok Tengah, Sabtu.
Saat tiba di rumah, Sarmiati mencoba menghubungi putranya tersebut. Tetapi, ponsel Pratu Dedi Hamdani tak aktif.
"Saya coba telepon balik, tapi tidak aktif ponselnya, itu saya sangat penasaran mungkin pesan apa yang ingin disampaikan sebelum meninggal itu," kata Sarmiati.
Pada Jumat (22/1/2021), Sarmiati mendapat kabar Pratu Dedi gugur saat bertugas.
Pratu Dedi merupakan salah satu korban dalam serangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua.