Sosok Cak Nun, yang Sebut Allah Bela Rizieq Shihab Jika Seorang Wali, Punya Peran Soeharto Lengser

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun

Kan enggak mungkin Allah enggak mencintai habib sebagaimana Anda mencintai para Wali-wali di indonesia,” tuturnya.

“Kalau Habib Rizieq itu seorang wali, maka kalau ada yang menyakiti dan memfitnah Habib Rizieq.

Ada yang membully dan meremehkan beliau, yang marah bukan habibnya, yang marah adalah Allah, dan Allah akan menabuh genderang perang,” Tegas Cak Nun.

“Di Indonesia kan wali-walinya banyak sekali.

Habib-habib atau keturunan Rasulullah banyak, kemudian kalau ada kekuatan internasional yang menyakiti bangsa kita,

sehingga para wali dan para habibnya turut tersakiti, maka Allah yang enggak terima,” paparnya.

“Allah sendiri bersumpah, barang siapa menyakiti wali saya, maka saya menabuh genderang perang kepada mereka,” lanjutnya.

Cak Nun pun sempat menyampaikan kisahnya, bahwa Gus Dur merupakan sosok yang dipercaya banyak orang sebagai wali.

Maka, ketika dia disakiti dan dipaksa turun dari Istana beberapa tahun lalu, bersiaplah menanti balasannya,” tandasnya.

Sosok Cak Nun Selain berkecimpung di dunia seni dan sastra, pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953 ini juga 'disegani'.

Termasuk diminta hadir oleh Soeharto ke Istana Negara saat detik-detik lengsernya Presiden ke-2 RI di era reformasi Mei 1998.

Cak Nun hadir bersama tokoh-tokoh lainnya seperti Gus Dur, Cak Nur, dan lainnya sesuai permintaan Soeharto.

Bahkan Cak Nun sebelumnya menjadi satu dari empat tokoh dalam perumusan empat prosedur turunnya Soeharto di tengah gelombang besar desakan rakyat saat itu.

Cak Nun dan Lengsernya Soeharto

Mengutip CakNun.com dalam artikel berjudul Memproses Presiden Soeharto Lengser, diceritakan bahwa Cak Nun berperan penting menjelang Soeharto lengser.

Halaman
1234

Berita Terkini