TRIBUNMANADO. CO. ID, MANADO - Upaya penyelamatan Danau Tondano, Minahasa tak boleh berhenti.
Sebab itu, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengajak semua pihak agar ikut serta dalam upaya tersebut
"Jadi agenda kita bersama ikut penyelamatan Danau Tondano, " kata dia
Danau Tondano masih menghadapi masalah tak terkendalinya gulma eceng gondok, dan persoalan pendangkalan danau.
Baca juga: Tangis Elly Lasut dan Hillary Pecah di Saat-saat Terakhir Bersama Telly Tjanggulung
Baca juga: Separuh Jiwa Elly Lasut Pergi Bersama Telly Tjanggulung
Baca juga: BREAKING NEWS: Sah, JonRu Jabat Wakil Ketua DPRD Tomohon
Ia pun memberi perbandingan, mana kala pemerintah pusat mengucur sekitar Rp 5 triliun untuk membangun 2 bendungan yakni Bendungan Kuwil-Kawangkoan dan Bendungan Lolak.
Danau Tondano yang notabene sudah lama menjadi waduk alam masih minim sentuhan
"Perhatian pemerintah pusat masih kurang, anggaran tidak sampai Rp 15 miliar, " ujarnya
Padahal tidak sedikit, warga Sulut mengantungkan hidup dari keberadaan danau ini.
Baca juga: Ibu Ini Tiba-tiba Melahirkan Bayi Saat Buang Air di Kloset, Tak Sadar Kalau Hamil, Ini Ceritanya
Pemprov Sulut melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bekerja sama dengan Pemkab Minahasa tahun 2020 lalu berupaya melakukan pembersihan Danau Tondano.
Danau terbesar di Sulut ini sudah bertahun-tahun mengalami masalah gulma eceng gondok dan pendangkalan, sehingga mengancam kelangsungan sumber air utama Bumi Nyiur Melambai.
Plt Kepala Dinas PUPR Sulut, Adolf Tamengkel mengatakan, progres pembersihan eceng gondok menunjukkan hasil yang positif. Upaya pembersihan sudah melampaui pertumbuhan gulma tersebut
"Jadi pembersihan lebih cepat, cuma memang pekerjaan ini akan berkelanjutan terus," kata Tamengkel.
Baca juga: Senator Milenial Cantik Kebanggaan Sulut, Cherish Harriette Mokoagow, Lepas Masa Lajang
Proyeksi awal Danau Tondano luasnya sekitar 4.500 ha. Sekitar 400 ha ditutupi eceng gondok. Klaim Tamengkel Upaya pembersihan sudah mencapai sekitar 275 ha
Membersihkan eceng gondok Dinas PUPR Sulut mengerahkan 4 unit eskavator, ditambah 2 unit dari Pemkab Minahasa.
Eskavator diletakkan di kapal ponton sehingga bisa mengapung di danau, eceng gondok kemudian diangkut ke penampung.