Penanganan Covid

UPDATE Virus Corona Sulawesi Utara Bertambah 56 Orang, Total Jadi 9.549 Kasus

Penulis: Isvara Savitri
Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapid Test di Mal di Manado

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sulawesi Utara ketambahan 56 kasus corona pada Selasa (29/12/2020).

Sehingga total kasus covid-19 mencapai 9.549 orang.

"Hari ini Sulut ketambahan 56 kasus dan paling banyak dari Manado 16 orang, disusul Minahasa 12 orang," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, dr Steavan Dandel.

Penambahan ini menyebabkan total kasus Covid-19 di Sulut menjadi 9.549 orang.

Selain itu Sulut juga ketambahan 126 kasus sembuh yang mayoritas dari Minahasa Utara yaitu 50 orang.

Baca juga: Bitung Masuk Zona Merah, Pemerintah Himbau Masyarakat Berjemur Tiap Hari Selama 30 Menit

Baca juga: 5 Imbauan Polda Sulut Hadapi Malam Pergantian Tahun, Jangan Konvoi hingga Larangan Pasang Petasan

"Jadi total kasus sembuh di Sulut sampai hari ini ada 6.987 orang," tambah Dandel.

Hari ini Sulut juga ketambahan empat kasus kematian akibat Covid-19 asal Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Bitung, dan Minahasa.

Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 pun menjadi 309 orang.

Berikut rincian kasus Covid-19 yang bertambah hari ini:

1 Manado 16 Kasus

2 Bitung 7 Kasus

3 Tomohon 2 Kasus

4 Minahasa 12 Kasus

5 Minahasa Selatan 3 Kasus

6 Minahasa Tenggara 1 Kasus

7 Minahasa Utara 5 Kasus

8 Kotamobagu 2 Kasus

9 Bolmong 1 Kasus

10 Bolmong Selatan 2 Kasus

Baca juga: 7 Pos Penjagaan di Pintu Masuk Manado, Warga Dicek Suhu Tubuh, Rapid Test bahkan Difasilitasi Swab

Baca juga: Kapolresta Manado: Rayakan Tahun Baru di Rumah, Tidak Ada Gunanya Keluar, Jalan Semua Akan Ditutup

11 Bolmong Timur 0 Kasus

12 Bolmong Utara 0 Kasus

13 Kep. Sitaro 0 Kasus

14 Kep. Sangihe 1 Kasus

15 Kep. Talaud 0 Kasus

16 Luar Wilayah 4 Kasus

7 Pos Penjagaan di Pintu Masuk Manado

Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan kenaikkan kasus virus corona (Covid-19) di Sulut cukup signifikan.  

Hal ini ia ungkapkan saat konferensi pers laporan akhir tahun di Aula Catur Prasetya Polda Sulut, Selasa (29/12/2020).

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut dr Lidya Tulus membenarkan hal tersebut.

"Jumlah kasus Covid-19 di Sulut sampai tadi malam berjumlah 9.493 kasus," ujarnya.

Baca juga: Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di RSUP Kandou Tersisa 38 Persen, Perbatasan Antar Daerah Diperketat

Baca juga: Bitung Zona Merah, Pintu Masuk Dijaga Ketat, Warga Diperiksa Suhu Tubuh, Wajib Bawa Surat Rapid Test

Ia juga mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi Dinkes, yaitu rumah sakit yanh penuh dan kekurangan tenaga kesehatan (nakes).

"Padahal rumah sakit tidak boleh sampai penuh karena ada aturan kapasitas yanh tersisa. Jika masyarakat tertib dan di rumah saja tentu hal tersebut akan sangat membantu," tambah dr Lidya.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut Edwin Silangen mengatakan bahwa Gubernur Sulut, Olly Dondokambey sudah menyampaikan ke Dinkes untuk merekrut orang baru.

"Gubernur sudah minta ke Dinkes untuk merekrut orang baru agar tidak ada kendala. Nanti mereka akan dibayar menggunakan APBD," kata Edwin.

Polda Sulut Bangun Pos Pengamanan di Perbatasan

Selain pos pengamanan di dalam kota, Polda Sulut juga akan mengadakan pos pengamanan di perbatasan kabupaten/kota.

Pos ini didirikan dengan tujuan memastikan masyarakat yang keluar masuk daerah dalam keadaan sehat sehingga tidak membawa penyakit Covid-19.

"Kami hanya ingin meminimalisir mobilisasi masyarakat yang tidak perlu khususnya menjelang tahun baru. Kami harap masyarakat tetap di rumah masing-masing agar bisa memasuki tahun 2021 dengan sehat," ucap Panca.

Pada pos pengamanan ini, nantinya masyarakat yang keluar-masuk daerah akan diperiksa suhu tubuhnya. 

Jika ada yang ditemukan suhu tubuhnya tinggi akan dilakukan rapid test di pos tersebut.

"Nanti akan kami fasilitasi sampai swab. Kalau sampai ada masyarakat yang positif tentu nanti akan kami bantu untuk isolasi mandiri," pungkas Panca.

Terkait persyaratan menunjukkan surat rapid test, Panca mengatakam hal tersebut menjadi kebijakan masing-masing pemerintah daerah (Pemda).

"Nanti masing-masing Pemda akan membuat aturannya. Yang sudah menerapkan itu baru Minahasa Tenggara," imbuhnya.

Beberapa titik yang akan digelar pos pengamanan, yaitu:

1. Pos Boboca Malalayang

2. Pos persimpangan Citra Land

3. Pos persimpangan Giant Kairagi

4. Pos pintu keluar Tol Manado-Bitung

5. Pos Interchange Minut

6. Pos jalur terowongan ring road

7. Pos persimpangan Jalan Tanahwangko

Selain membentuk pos, Gugus Tugas Covid-19, Pemda, TNI, dan Polri masih terus melaksanakan Operasi Yustisi hingga sekarang.

"Jika masyarakat kena pemeriksaan di jalan, tolong anggap itu sebagai langkah mengingatkan," kata Panca.

Polda Sulut bersama stakeholder terkait juga masih terus melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa lokasi penting di Kota Manado.

Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di RSUP Kandou Tersisa 38 Persen

Kasus virus corona (Covid-19) di Sulawesi Utara terus bertambah setiap harinya.

Pada Senin (28/12/2020) Sulut mendapat tambahan 80 kasus, 36 di antaranya berasal dari Manado.

Penambahan ini membuat kasus Covid-19 di Sulut menjadi 9.493 kasus.

Selain itu, menurut data yang diberikan Satgas Covid-19 Sulut, ketersediaan ruang isolasi Covid-19 di RSUP Kandouw hanya tersisa 38 persen.

Padahal ruang isolasi tersebut berjumlah 201 ruangan yang sudah terisi 123 pasien, sehingga hanya tersisa 78 tempat tidur.

"Saat ini kami banyak menerima pasien dengan kategori sedang-berat dan kritis serta yang membutuhkan penanganan khusus baik yang datang sendiri maupun rujukan dari rumah sakit lain," jelas Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Kandou dr Handry Takasenseran, Selasa (29/12/2020).

Ruang perawatan bagi pasien Covid-19 di RSUP Kandou sendiri ada di Gedung F ( 2 lantai) yaitu Anggrek 1, Anggrek 2 (2 lantai), Nyiur dan Palma.

Yang masih tersisa yakni bagi kategori ringan-sedang yang berada di lantai 2.

"Secara keseluruhan saat ini keterisian sudah mencapai 70 persen lebih, tapi ruang rawat pasien dengan kategori sedang-berat terisi penuh," tambahnya.

Terkait ruang isolasi yang penuh ini, Handry meminta rumah sakit asal pasien untuk lebih selektif memberi rujukan.

"Kalau masih bisa ditangani sendiri tolong ditangani sendiri dulu. Dan jika memberi rujukan, tolong sosialisasikan juga ke pasien kondisi di RS Kandou," tutup dr Handry.

Berita Terkini