Video

VIDEO - Mengenang Hari Juang Kartika 15 Desember 1945

Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Total jumlah pasukan Indonesia yang bertempur di Ambarawa berjmlah 19 batalyon TKR, dan beberapa batalyon badan-badan perjuangan yang bertempur secara bergantian.

Pada 26 November, pimpinan pasukan yang berasal dari Purwokerto, Kolonel Isdiman gugur.

Sejak gugurnya kolonel Isdiman, kolonel Soedirman, panglima divisi pasukan di Purwokerto, mengambil alih posisi pimpinan pasukan.

jenderal Soedirman bersama jajaran petinggi Tentara Keamanan Rakyat (TKR: sekarang TNI) Republik Indonesia. (MERDEKA)
Pada perkembangannya, situasi pertempuran berubah menjadi semakin menguntungkan bagi pasukan Indonesia.

Tanggal 5 Desember 1945, pasukan kolonel Soedirman berhasil memukul mundur pasukan Sekutu dari Banyubiru, yang merupakan garis terdepan pertahanan mereka.

Setelah mempelajari situasi di medan pertempuran, kolonel Soedirman memutuskan mengumpulkan para komandan sektor pada 11 Desember 1945.

Mereka melaporkan kondisi dan situasi masing-masing sektor.

Laporan-laporan tersebut membawa kolonel Soedirman ke dalam suatu kesimpulan, bahwasanya pasukan Sekutu telah terdesak, dan perlu segera dilaksanakan serangan akhir.

Adapun rencana akhir yang disusun di antaranya srangan mendadak dan serentak dari semua sektor, masing-masing komandan sektor memimpin pelaksanaan serangan, pasukan badan-badan perjuangan (laskar) menjadi pasukan cadangan, serta ditentukan hari serangan yakni pada 12 Desember pukul 04.30 pagi.

Memasuki tanggal 12 Desember 1945, pasukan TKR bergerak menuju sasaran masing-masing.

Dalam waktu setengah jam, pasukan TKR mengepung kedudukan musuh di dalam kota.

Diperkirakan pertahanan musuh yang terkuat ada di benteng Willem, yang terletak di tengah Kota Ambarawa.

Ketika penyerangan itu dilakukan, Kota Ambarawa dikepung oleh pasukan TKR selama empat harmal.

Sekutu yang merasa kedudukannya terdesak, berusaha keras untuk menyerang balik.

Mereka menggunakan artileri berat angkatan darat, serangan udara dengan skuadron Thunderbolt, bahkan menggunakan tembakan meriam dari kapal penjelajah H. M. S Sussex.

Halaman
123

Berita Terkini