TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 32 juta vaksin Covid-19 gratis disediakan pemerintah bagi Penerima
Bantuan Iuran (PBI) BPJS kesehatan yang tidak memiliki penyakit penyerta atau Komorbid, dengan
rentang usia 19-59 tahun.
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: Gadis Cantik Selingkuh dengan Ayah Angkat hingga Hamil, Khianati Ibunya, Istri: Suami Saya Dicuri
Baca juga: Ibu Kandung Bunuh 3 Anaknya saat Suami ke TPS, Pelaku Santai Tidur di Samping Mayat, 4 Saksi Kaget
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pukul 07.00 WIB, Pengendara Beat Tewas Usai Tabrakan dengan Motor Sport Ninja
TONTON JUGA :
Vaksin gratis ini berbeda dengan yang akan diberikan untuk para tenaga medis.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
dalam keterangannya, Rabu (9/12) kemarin.
”Pemerintah menyiapkan 32 juta (untuk vaksin gratis), mereka yang penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan,
di mana mereka yang tanpa komorbid dan juga usianya antara 19 sampai dengan 59 tahun,” ujar Airlangga.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu mengatakan,
saat ini belum semua penduduk yang akan mendapat vaksin, karena program vaksinasi Covid-19 sendiri dilakukan bertahap hingga tahun 2022.
Alasannya, pengadaan vaksin Covid-19, baik melalui jalur bilateral maupun multilateral masih terus diupayakan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.
”Vaksin ini bukan sesuatu yang sifatnya instan, tetapi ini adalah yang berjangka waktu 2020, 2021 sampai dengan 2022,” ujar Airlangga.
Untuk tahap awal, pemerintah akan memberikannya kepada tenaga kesehatan dan aparat TNI dan Polri sebagai frontliner. Lalu diikuti oleh kelompok rentan, serta masyarakat umum.
Airlangga memastikan tahapan-tahapan pemberian vaksin Covid-19 ini telah sesuai dengan standar WHO.
”Ada tahapan prioritas, karena prioritas kita mengikuti standar yang diberikan oleh WHO dan juga saran mereka yang expert," kata dia.
Untuk 32 juta orang yang termasuk program vaksinasi pertama, diharapkan mereka dapat membentuk herd imunity atau kekebalan kelompok.
”Jadi pertama tentu vaksin ini bertahap dan tentu kalau teorinya kan ada yang namanya herd imunity,” ujarnya.
Sambil menunggu kebutuhan vaksin cukup, masyarakat diharapkan tetap patuh dan displin menjalankan protokol kesehatan 3M.
Airlangga menyampaikan, pemerintah juga terus berupaya memaksimalkan 3T testing, tracing, dan treatment.
"Tetap 3M menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan yaitu norma itu tetap harus dijalankan arena vaksin itu akan berjalan secara bertahap," jelas Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu.
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sendiri bertujuan untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, menjaga produktivitas serta meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.
(tribun network/rin/dod)
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: 2 Selebritis Ini Unggul Sementara di Pilkada, Sederet Aktor Terkenal Ucapkan Selamat
Baca juga: Ibu Ini Curiga Kepada Pengasuh karena Susu untuk Bayinya Cepat Habis, Terbongkar saat Lihat CCTV
Baca juga: PDIP Berjaya, Golkar Kalah Telak, Nasdem Cuma Amankan Boltim
BERITA VIDEO :