Berita Tekno

Orang AS Malah Jarang Pakai WhatsApp, Tak Populer di Kampung Halaman, Ternyata Ini Alasannya!

Editor: Alexander Pattyranie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi WhatsApp.

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Aplikasi WhatsApp sangat populer di Indonesia.

Hampir semua kalangan menggunakan aplikasi pesan instan ini.

Seperti diketahui, WhatsApp merupakan anak perusahaan Facebook Inc. yang berbasis di Amerika Serikat.

BERITA PILIHAN EDITOR :

Baca juga: Selain Mual-mual, Istri Sule Kerap Menginginkan Sesuatu, Nathalie Holscher Dikabarkan Sudah Hamil

Baca juga: Kabar Baik, Tanggal 9 Desember 2020 Semua Pekerja Libur Meski Daerahnya Tidak Pilkada

Baca juga: Rusia Miliki Jet Tempur Su-57 Generasi Terbaru, Mampu Hancurkan Target di Udara, Darat dan Laut

TONTON JUGA :

Platform perpesanan itu diakuisisi Facebook pada 2014 lalu.

Meskipun berasal dari Negeri Paman Sam, tapi WhatsApp tidak populer di kampung halamannya

sendiri, bahkan hingga sekarang.

Menurut laporan dari We Are Social dan Hootsuite pada 2020, WhatsApp hanya digunakan 19 persen

pengguna internet di AS.

Persentase tersebut terpaut jauh jika dibandingkan dengan Indonesia, di mana dari laporan yang sama,

WhatsApp digunakan oleh 84 persen pengguna internet Tanah Air.

Mengapa demikian?

Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa pengguna WhatsApp di AS lebih sedikit, dibanding

aplikasi perpesanan berbasis internet lain, atau bahkan SMS.

Privasi Berdasarkan survei Science & Engineering Indicators 2018, orang Amerika

sangat mementingkan privasi.

WhatsApp memiliki fitur bagi lokasi (share location) yang membuat beberapa

orang AS tidak nyaman.

Selain itu, WhatsApp juga memiliki fitur status untuk melihat apakah orang

sedang online atau tidak.

Ada pula fitur untuk mengecek terakhir dilihat (last seen)

dan status sedang mengetik (typing).

Kendati bisa diatur, sebagian orang mungkin saja merasa tidak nyaman.

Telepon dan SMS tanpa batas Beberapa operator seluler di Amerika mematok tarif tetap

dan gratis telepon untuk beberapa menit.

Di sisi lain, WhatsApp menawarkan fitur telepon maupun video call "gratis" jika terhubung ke WiFi.

Namun jika tidak, maka pengguna akan dikenakan tarif data. Padahal harga paket data

di Amerika tidak murah.

Alasan inilah yang membuat banyak warga negara Amerika kurang menyukai WhatsApp.

Berbeda dengan beberapa negara yang justru, biaya telepon dan SMS reguler yang lebih

mahal dibanding paket data.

Tidak butuh Kebanyakan ponsel pintar di AS sudah memiliki aplikasi perpesanan bawaan,

baik platform iOS atau Android.

Misalnya saja, pengguna iOS sudah memiliki aplikasi iMessege.

Sehingga, mereka merasa tidak perlu untuk mengunduh aplikasi baru.

Terlebih, warga Negeri Paman Sam juga sangat berhati-hati dengan aplikasi baru.

Kendati demikian, beberapa orang Amerika juga tidak khawatir dengan aplikasi baru.

Namun, mereka lebih menyukai aplikasi perpesanan lain seperti

Facebook Messenger atau Skype.

Facebook Messenger sudah terkoneksi dengan akun utama Facebook, sehingga

mereka tidak perlu membuat akun baru.

(Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi)

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Balas Suami Selingkuh, Istri Nyamar Jadi Wanita Lain dan Jodohkan Dirinya dengan Sahabat Suaminya

Baca juga: Gadis Cantik Ini Syok Rumahnya Ramai Pelayat, Ternyata Dibenci Followers hingga Sebar Berita Bohong

Baca juga: Jarang Terekspos, Ibu Puput Nastiti Devi Ternyata Tak Kalah Cantik dari Sang Putri, Intip Potretnya!

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa Orang Amerika Serikat Jarang Pakai WhatsApp?

https://tekno.kompas.com/read/2020/12/08/08032637/mengapa-orang-amerika-serikat-jarang-pakai-whatsapp?page=2.

Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Berita Terkini