TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui TNI sudah mengirimkan pasukan khusus untuk memburu Kelompok MIT.
Diketahui terkait hal tersebut mendapat sorotan dari IPW.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebut ada syarat-syarat agar pemimpin MIT Ali Kalora bersama anggotanya bisa tertangkap.
Baca juga: Istri dan Selingkuhan Ketahuan Sembunyi di Atas Plafon saat Suami sedang Mencarinya di Kamar
Baca juga: Kecelakaan Tadi Dini Hari, Pemotor Satria Tabrak Mobil, Relawan Saya Coba Pasang Tabung Oksigen
Baca juga: Bacalah Doa-doa Ini di Hari Jumat, Disebut Sayyidul Ayyam dapat Teguhkan Ketakwaan
Ini 4 syarat agar Ali Kalora Cs tertangkap yang disarankan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.
Seperti diketahui, seminggu pasca pembantaian empat warga Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11/2020), kelompok Ali Kalora Cs tak kunjung ditangkap.
Padahal Satgas Tinombala, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, anggota Brimob, serta prajurit TNI telah dikerahkan untuk memburunya.
Terkait hal ini, Neta S Pane menyarankan empat hal, yakni:
Pertama, menurut Neta, Mabes Polri perlu mengonsolidasikan Brimob dan TNI yang memang punya pengalaman di Medan tempur hutan, untuk memburu teroris MTI.
Menurutnya, kelompok Ali Kalora bersembunyi di hutan lebat Sulteng,
sementara aparatur kepolisian yang ditugaskan memburu tidak berpengalaman di 'medan tempur hutan belantara'.
Menurut Neta, medan tempur ada tiga kategori, yakni hutan, gunung, dan perkotaan.
"Masing-masing medan berbeda situasi dan karakteristiknya."
"Sehingga strategi, stamina fisik personel, mental, dan peralatan yang harus dimiliki aparat juga harus berbeda," tuturnya.
Personel kepolisian yang tidak punya pengalaman di medan hutan, menurutnya, pasti takut masuk hutan memburu Ali Kalora cs.
"Mereka hanya berada di luar hutan hingga waktu penempatannya di Poso berakhir, dan akhirnya pulang ke Jawa."