TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman tengah menjadi sorotan karena perkataannya soal FPI.
Pangdam Jaya mengatakan bubarkan FPI mendapat sorotan dari PKS.
Terkait hal tersebut Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyebut aneh.
Baca juga: Seekor Sapi Dimangsa Harimau di Perkebunan Warga, Bangkai Ditemukan Tak Utuh, Penduduk Desa Resah
Baca juga: Dulu Cantik Kini Tampan, 3 Transgender Pria Ini Bikin Wanita Meleleh, Ada yang Lahirkan 4 Anak
Baca juga: Ayah Pelaku Beri Keterangan Berbelit, Keluarga Korban Merasa Janggal, pada Kasus Suami Bunuh Istri
Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi merasa aneh dengan pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, yang mengusulkan Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan.
Sebab, menurutnya urusan membubarkan suatu organisasi masyarakat (ormas) bukan tugas TNI.
"Sangat menarik, ya."
"Aneh kalau seorang Pangdam menyatakan bahwa bisa membubarkan (FPI)," kata Habib Aboe kepada wartawan, di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (23/11/2020).
Menurut anggota Komisi III DPR itu, pembubaran suatu ormas harus melalui mekanisme sesuai peraturan perundang-undangan.
Oleh karena itu, Habib Aboe menilai usulan Pangdam Jaya tersebut sebagai suatu hal yang berlebihan.
"(Pembubaran) itu ada aturan, ada undang-undang dan sebagainya."
"Jadi offside kalau beliau yang berbicara," ucapnya.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman meminta Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan, kalau tidak mau taat hukum.
Dudung mengingatkan tidak boleh ada pihak-pihak yang sewenang-wenang dan melanggar aturan.
Dudung mengimbau agar organisasi-organisasi yang tidak taat dengan hukum, membubarkan diri.
"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu kalau coba-coba dengan TNI," tegas Dudung, usai apel kesiapan Pilkada serentak tahun 2020, dan penanggulangan banjir di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).