Usai Akui Kemenangan, PM Israel Benjamin Netanyahu Segere Bertemu Joe Biden

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PM Israel Benjamin Netanyahu

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah membuat janji temu dengan Presiden AS terpilh Joe Biden.

Hal ini setelah mengakui kemenangannya di pilpres AS dalam "percakapan hangat".

Penasihat media perdana menteri mengatakan Biden "menegaskan kembali komitmennya yang mendalam terhadap Negara Israel dan keamanannya", sebagaimana yang dilansir dari Politico pada Selasa (17/11/2020).

Sementara, salah satu sekutu dekat Donald Trump ini  menggambarkan "ikatan khusus" antara Israel dan Amerika Serikat sebagai "komponen fundamental dari keamanan dan kebijakan Israel."

Joe Biden saat masih menjadi Wakil Presiden bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (ist)

"Keduanya sepakat untuk segera bertemu guna membahas banyak masalah dan menegaskan kembali kebutuhan untuk terus memperkuat aliansi yang kokoh" antara negara mereka, kata penasihat media perdana menteri. 

Tim transisi Biden mengonfirmasi pada Selasa malam (17/11/2020), bahwa kedua pemimpin telah membahas komitmen Amerika Serikat terhadap keamanan Israel dan bahwa Biden berharap untuk bekerja sama dengan Netanyahu selama masa kepresidenannya.

Presiden Israel Reuven Rivlin juga mengunggah tweet pada Selasa bahwa dia telah berbicara dengan Biden, dan menyebutnya sebagai "teman lama" Israel yang "mengetahui persahabatan kami didasarkan pada nilai-nilai di luar politik partisan."

Netanyahu adalah salah satu pemimpin dunia terbaru yang berbicara dengan Biden dalam 2 pekan sejak Hari Pemilihan, setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Pemerintah China dan Paus Fransiskus juga telah memberi selamat kepada presiden terpilih, Joe Biden.

Tim transisi Biden mengungkapkan bahwa presiden terpilih telah mengadakan diskusi dengan para pemimpin dari Chili, Afrika Selatan dan India pada Selasa itu juga.

Namun, berita tentang percakapan Netanyahu dengan Biden kemungkinan akan sangat menyakitkan bagi Trump, karena presiden petahana dan perdana menteri tersebut telah mengembangkan aliansi geopolitik dan kemitraan politik dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintahan Trump telah mengejar kebijakan Timur Tengah yang sebagian besar mendukung Israel dan berfokus untuk menjaganya dari ancaman regional seperti Iran.

Sementara itu, Netanyahu telah menggunakan video diplomasinya dengan Trump untuk mempromosikan Partai Likudnya dalam pemilihan legislatif Israel.

Pemerintahan Trump juga telah menggunakan perannya dalam Abraham Accords, baru-baru ini sebagai contoh pencapaian kebijakan luar negerinya.

Perjanjian tersebut membuka jalan bagi Bahrain dan Uni Emirat Arab untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, negara Arab pertama yang menyusul jejak Yordania menjalin hubungan dengan Israel pada 1994.

Halaman
12

Berita Terkini