Berita Manado Populer Hari Ini: Pegadaian Manado Bertindak Tegas, Vicky Lumentut: IPM Manado Naik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan Wilayah V PT Pegadaian Manado Zulfan Adam.

MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua Berita Manado Populer Hari Ini di website tribunmanado.co.id, Senin (16/11/2020) pagi hingga sore ini. 

Pertama, Pegadaian Manado Pidanakan Nasabah Pelaku Penggelapan Jaminan Fidusia.

Kedua berita tentang Indeks Pembangunan Manusia Kota Manado Tertinggi di Sulut di Bawah Kepemimpinan Vicky Lumentut. 

Berikut berita selengkapnya:

1. Pegadaian Manado Pidanakan Nasabah Pelaku Penggelapan Jaminan Fidusia dan IPM Manado.

Pegadaian Kanwil V Manado mengimbau nasabah yang terikat dalam perjanjian fidusia agar tak memindah-tangankan objek jaminan ke orang lain tanpa sepengetahuan Pegadaian.

Hal ini menyusul langkah yang diambil Pegadaian Manado yang memidanakan nasabah yang menjual objek jaminan fidusia.

Pelayanan nasabah di Pegadaian Cabang Manado Utara, akhir pekan lalu. (Tribun Manado / Fernando Lumowa)

Kabag Hukum Pinwil Pegadaian V Manado Melky Lolowang mengatakan, sejauh ini sudah ada tiga nasabah di Manado yang dibawa ke meja hijau.

Ketiganya menjual mobil yang masih berstatus sebagai jaminan di Pegadaian.

"Satu nasabah status hukumnya sudah inkracht. Dua lainnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan," kata Lolowang kepada Tribun Manado, Senin (16/11/2020).

Ia mengimbau nasabah agar tak menjual atau memindah-tangankan unit yang menjadi objek jaminan fidusia.

"Tindakan menjual objek fidusia melanggar pasal 36 UU Nomor 42 Tahun 1999 tentang Fidusia yang sanksinya pidana," katanya.

Ia menjelaskan, motif nasabah yang dipidanakan, kendaraan masih berstatus kredit di Pegadaian dijual sepihak.

Dalam UU Fidusia disebutkan, nasabah dilarang mengalihkan objek jaminan fidusia tanpa persetujuan dari kreditur. Dalam hal ini Pegadaian. (Fernando Lumowa)

2. Indeks Pembangunan Manusia Kota Manado Tertinggi di Sulut.

Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut (GSVL) mengklaim, Manado di bawah kepemimpinannya berhasil membangun infrastruktur kesehatan di Manado. 

Indikantornya, hadirnya sejumlah rumah sakit daerah (RSD) yang tidak pernah dimiliki kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Utara (Sulut).

Selain itu GSVL juga berhasil menaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, menjadi 78,02 persen pada tahun 2020.

menaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut. Vicky Lumentut mengatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Manado dibawah kepemimpinannya naik significant. (Tangkapan Layar YouTube Tribun Manado Official)

IPM Manado tahun 2020 naik menjadi 78,02.

Capaian tersebut merupakan yang tertinggi dibanding IPM kabupaten/kota se-Sulawesi Utara.

Pertumbuhan IPM yang siginifikan itu, kata Vicky Lumentut, otomatis ikut berdampak pada kenaikan investasi yang bersumber dari penanaman modal dalam negeri.

Juga berdampaik kenaikan Pendapatan Domestic Regional Bruto (PDRB) maupun terjadinya pertumbuhan di sektor ekonomi riil.

"Harus kita akui bahwa, IPM Kota Manado paling tinggi dari 15 kabupaten/kota lainnya yang ada di Sulawesi Utara (Sulut)," kata GSVL.

Selain ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi lokal, menurut GSVL banyak regulasi Pemkot Manado yang memberikan kemudahan bagi dunia investasi ikut menjadi salah satu penentu naiknya IPM.

Menurut Vicky Lumentut, salah satu tantangan pihaknya saat ini adalah bagaimana mengurangi angka pengangguran di Kota Manado yang tiap tahun ikut mengalami kenaikan.

Kenaikan tersebut disampaikan Vicky Lumentut disebabkan karena kota Manado sampai masih menjadi tujuan utama para pencari kerja dari 14 kabupaten/kota di Sulut.

Sampai saat ini kota Manado masih menjadi kota primadona bagi pencari kerja di 14 kabupaten/kota di Sulut.

"Kondisi ini ikut berdampak pada masih tingginya angka pengangguran di kota Manado,” ungkap GSVL.

Penyumbang terbesar angka pencari kerja di Kota Manado GSVL sampaikan adalah kelompok lulusan sarjana dari perguruan tinggi. Kemudian, kelompok lulusan SD, SMA maupun sederajat.

Untuk kelompok SMP dan Diploma angkanya masih bisa ditekan dan masih kurang lanjut

Alasan utama kelompok SMP dan diploma masih kurang adalah, bagi Vicky Lumentut karena lulusan kelompok ini umumnya langsung diserap pasar kerja.

"Salah satu penyebab kelompok lulusan perguruan tinggi masih tinggi adalah karena kelompok ini banyak memilih jenis pekerjaan atau sebaliknya spesifikasi ilmu mereka yang tidak ada dipasar kerja,” tambah GSVL.

Melihat kondisi ini, Ketua Dewan Pengawas Apeksi ini mengingatkan kepada Pemprov Sulut untuk tetap memberdayakan pendidikan kejuruan dari berbagai aspek termasuk lulusannya.

Karena lulusan ini mampu diterima oleh pasar kerja. Sudah saatnya kita siapkan konsep pembangunan SDM-nya.

"Supaya lulusan kelompok ini langsung diterima oleh pasar kerja,” pesan GSVL. (Fistel Mukuan) \

Berita Terkini