Sosok Tokoh

Sosok Arnold Mononutu, Tokoh Pergerakan Nasional Berdarah Minahasa, Dekat dengan Mohammad Hatta

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Arnold Mononutu.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini tanggal 10 November ditetapkan sebagai hari Pahlawan Nasional.

Di hari ini pun Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu atau lebih dikenal dengan nama Arnold Mononutu akan dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada Selasa  (10/11/2020). 

Arnold merupakan tokoh pergerakan nasional yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.

Direktur Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur, Denni Pinontoan, mengatakan Arnold punya peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Dia salah satu orang yang berperan menghubungkan perjuangan gagasan, wacana dan gerakan kemerdekaan Indonesia dengan bangsa-bangsa Asia lainnya yang sedang dijajah waktu itu," kata Denni saat dikonfirmasi, Senin (9/11/2020).

Sosok Arnold Mononutu, Pahlawan Nasional Akan Dilantik Presiden Jokow (ISTIMEWA)

Selama hidupnya, kata Denni, Arnold dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Wakil Presiden Pertama Indonesia Mohammad Hatta.

Keduanya saling kenal saat sama-sama menempuh pendidikan di Belanda.

Semasa belajar di luar negeri, Arnold juga ikut mengorganisir mahasiswa Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan.

Denni juga menyebut, peran Arnold dalam perjuangan kemerdekaan juga menepis anggapan warga Minahasa yang condong memihak dengan pemerintah kolonial Belanda.

"Dari jejak Arnold Mononutu ini sebenarnya tidak," sebut Denni.

Senada dengan Denni, Sejarawan Sulawesi Utara dari Universitas Sam Ratulangi Alex Ualean menilai penetapan Arnold Mononutu sebagai Pahlawan Nasional sudah tepat.

Dia malah merasa, penetapan ini agak terlambat.

"Meskipun agak terlambat mengingat teman-teman seperjuangan, seperti Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau yang lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi sudah lama diberi gelar. Tapi, selaku warga Sulawesi Utara saya bersyukur," kata Alex.

Arnold lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 4 Desember 1896. Dia meninggal di Jakarta pada 5 September 1983 pada usia 86 tahun.

Arnold merupakan mantan Menteri Penerangan dan Duta Besar Indonesia pertama di China.

Selain itu, dia pernah menjadi anggota Majelis Konstituente dan Rektor Universitas Hassanuddin.

Keterlibatan dalam Negara Indonesia Timur

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Mononutu memokuskan usahanya untuk membantu rakyat Maluku Utara untuk menentukan respon mereka yang terbaik.

Dia adalah salah seorang yang mendirikan organisasi politik bernama Persatuan Indonesia.

Sebuah koran bernama Menara Merdeka diterbitkan untuk mempromosikan cita-cita Persatuan Indonesia.

Koran ini memberikan pesan-pesan pro-republik dan mengkritik upaya-upaya Belanda untuk membentuk sebuah negara yang terpisah dari Republik Indonesia yang baru saja diproklamasikan.

Upaya Belanda untuk menemukan solusi federalis untuk Indonesia termasuk diantaranya pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT) pada tahun 1946.

Mononutu menjadi anggota parlemen NIT dan memimpin kelompok anggota parlemen yang pro-republik.

Dia memfokuskan usahanya untuk membujuk anggota parlemen lain untuk mendukung gagasan menyatukan NIT dengan Republik Indonesia.

Arnold Mononutu (ketiga dari kanan), Mohammad Hatta (kedua dari kanan), dan Sultan Hamengku Buwono IX (kanan) meninjau parade militer di Yogyakarta pada tanggal 20 Februari 1948. (IPPHOS)

Setelah Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947, Mononutu mendirikan Gabungan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia.

Organisasi ini berusaha menyoroti tindakan Belanda yang berupaya untuk kembali menjajah Indonesia.

Pada bulan Februari 1948, ia memimpin sebuah delegasi NIT untuk mengunjungi dan bertemu dengan para pemimpin Republik Indonesia di Yogyakarta.

Pada tahun 1949, NIT menjadi konstituen dari Republik Indonesia Serikat (RIS), yang kemudian dibubarkan pada 17 Agustus 1950 dan digantikan oleh Republik Indonesia yang bersatu.

Menteri Penerangan

Mononutu ditunjuk sebagai Menteri Penerangan dalam pemerintahan Indonesia pada tiga kesempatan terpisah:

Di Kabinet Republik Indonesia Serikat mulai 20 Desember 1949 hingga 6 September 1950.

Di Kabinet Sukiman-Suwirjo dari 27 April 1951 hingga April 1952.

Di Kabinet Wilopo dari 3 April 1952 hingga 30 Juli 1953.

Selama menjabat sebagai menteri penerangan, beberapa daerah di Indonesia diguncang oleh pemberontakan-pemberontakan termasuk di Jawa Barat (Angkatan Perang Ratu Adil), Sulawesi Selatan (oleh Andi Azis), dan Maluku (oleh Chris Soumokil).

Mononutu bersama dengan Soekarno mengunjungi daerah-daerah ini dan dalam rapat-rapat terbuka mempromosikan cita-cita sebuah bangsa yang bersatu.

Pada tahun 1949 sesudah berlangsungnya Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, dalam suatu tim kerja dengan kolega terdekatnya sesama Diplomat, Mr. Soedibjo Wirjowerdojo (yang kemudian mendampinginya selaku charge d'affaires/Wakil Duta Besar di RRC tahun 1953–1955), ia yang pertama kali mengumumkan nama Batavia menjadi Jakarta.

Sedangkan Mr. Soedibjo Wirjowerdojo mengumumkannya di Belanda.

Rektor Universitas Hasanuddin

Pada tahun 1960, Mononutu diminta oleh Soekarno untuk menjadi Rektor Universitas Hasanuddin.

Dalam lima tahun jabatannya sebagai rektor, jumlah mahasiswa bertumbuh dari 4.000 mahasiswa menjadi 8.000 mahasiswa.

Pada awal jabatannya, universitas ini hanya memiliki tiga fakultas yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Kedokteran.

Selama masa jabatannya, enam fakultas baru didirikan yakni Fakultas Ilmu Pasti dan Alam, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Sastra, Fakultas Sosial Politik, dan Fakultas Teknik.

Penghargaan

Pada 15 Februari 1961, Mononutu dianugerahi Bintang Mahaputra Utama yaitu penghargaan tertinggi yang diberikan kepada seorang warga sipil oleh pemerintah Indonesia. (Kompas.com/Skivomandey)

BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:

Baca juga: Selain Bung Tomo, Sederet Tokoh Pahlawan Ini Juga Terlibat Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Baca juga: Resep Menu Sarapan Spesial: Pastel Tutup Makaroni Keju

Baca juga: Lidah Wanita di Video Mirip Gisel Miliki Sebuah Pesan, Pakar: Sengaja Membanggakan Kemampuan

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Arnold Mononutu, Tokoh Pergerakan Kemerdekaan dari Minahasa, Jadi Pahlawan Nasional

Berita Terkini