TRIBUNMANADO.CO.ID - Serikat buruh menggelar aksi unjuk rasa terkait penolakan disahkannya omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (12/10/2020).
Aparat kepolisian pun berjaga mengamankan jalannya aksi dan menutup jalur lalu lintas di kawasan Jalan Pahlawan sepanjang demo berlangsung.
Dalam massa aksi yang tergabung dalam Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) Jateng, sejumlah polisi dan buruh saling membagikan sekuntum bunga sebagai wujud aksi berjalan damai.
Namun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui massa dari Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) yang berdemonstrasi untuk menolak omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja di depan kantornya.
Di depan demonstran, Ganjar mengingatkan agar tetap menjaga jarak dan mengenakan masker.
Selain itu, massa aksi yang berdiri di taman tengah pembatas Jalan Pahlawan juga diminta untuk tidak menginjak-injak tanaman.
“Heh! kui tamanku ojo diidak-idak! Demo ning ojo ngrusak tamanku. (Itu tamanku jangan diinjak-injak. Demo tapi jangan merusak tamanku)," katanya.
Ganjar juga sempat meminta tiga buruh untuk naik ke atas mobil komando.
Rupanya buruh tersebut diminta bernyanyi lagu dangdut bersama Ganjar untuk menghibur demonstran lainnya.
Ganjar kemudian menyampaikan rasa terima kasihnya pada para buruh yang berdemo.
“Hari ini saya sampaikan. Inilah demo buruh yang sangat tertib,” ucapnya.
Ganjar mengaku khawatirnya setiap melihat demo yang terjadi di masa pandemi.
Baca juga: Tim Gugus Tugas Pemkab Bolsel Umumkan Dua ASN Positif Terpapar Virus Corona, Setelah di Swab Test
“Setiap hari naik, setiap hari naik, ini saya yang deg-degan. Ada PHK, Disnaker tiap hari saya minta temani. Sekarang di sana saya buka Posko Aduan,” katanya.
Posko tersebut diharapkan bisa jadi corong informasi dan menerima usulan terkait dengan UU Cipta Kerja.
Ganjar menjelaskan dirinya telah menghubungi pemerintah pusat untuk meminta penjelasan terkait UU Cipta Kerja.