Ia berinvestasi di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Namun dibanding 2019 lalu, kekayaannya turun 1,66% atau sekitar US$ 244 juta.
Ia bersama saudaranya Michael Bambang Hartono, yang juga ada di deretan orang terkaya Forbes, memperoleh keuntungan dari investasi di BCA.
- Michael Bambang Hartono
Total kekayaan: US$ 13 Miliar (Rp 208 triliun).
Berbeda dengan sang adik, Michael Bambang Hartono berada di posisi ke 86 dunia.
Sama seperti saudaranya, ia berinvestasi di perbankan dan perusahaan rokok. Ia kini berusia 80 tahun.
Kekayaan Michael Bambang Hartono di 2020 ini turun 1,66% atau sekitar US$ 234 juta.
Dengan saudaranya, ia juga memiliki perusahaan elektronik Polytrron dan saham di startup game Razer.
Michael Bambang dikenal sebagai atlet Bridge yang menyumbangkan medali perunggu di Asian Games 2018.
- Sri Prakash Lohia
Total kekayaan : US$ 4,3 Miliar (Rp 69 triliun).
Sri Prakash Lohia membangun bisnisnya dari memproduksi PET (Polyethylene terephthalate) dan bisnis petrokimia lainnya.
Pada 1970-an, Forbes mencatat, ia dan ayahnya pindah dari India ke Indonesia.
Di Indonesia mereka mendirikan Indorama sebagai perusahaan pembuat benang pintal.
Sekarang perusahaan ini berkembang dan mendivesifikasi bisnis ke pembangkit tenaga listrik, petrokimia.
Selain itu juga membuat produk industri termasuk poliolefin, pupuk, bahan baku tekstil dan sarung tangan medis.
- Keluarga Tahir
Total kekayaan: US$ 4,1 Miliar (Rp 66 triliun).