TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Untuk itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan mental.
Seorang Psikolog bernama Jovita Maria Ferliana menjelasakan soal pentingnya kesehatan mental.
Bagi Psikolog Jovita Maria Ferliana, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik karena keduanya saling memengaruhi.
“Kita enggak bisa cuman menjaga kesehatan fisik, tetapi kesehatan mental kita abaikan. Begitu pula sebaliknya karena itu saling memengaruhi dan juga punya tingkat kepentingan yang sama penting atau setara,” kata Jovita pada Jumat (2/10/2020) lewat akun YouTube REFO Indonesia.
Selaras dengan Jovita, Karestan Koenen sebagai profesor epidemiologi psikiatrik di Harvard TH Chan School of Public Health menjelaskan, pandemi Covid-19 bisa memicu gangguan kesehatan mental berupa stres yang ekstrem sehingga mengganggu kesehatan tubuh serta pikiran.
Dalam kondisi stres, seseorang bisa merasa gelisah, susah tidur, pusing, tidak berselera makan, mual, hingga sering mimpi buruk.
Selain bidang kesehatan dan ekonomi, dunia pendidikan juga menghadapi tatangan untuk tetap menyelenggarakan pembelajaran di era pandemi Covid-19.
Perubahan gaya hidup dari belajar tatap muka menjadi virtual dapat memicu gangguan kesehatan mental para pendidik dan pelajar.
Dalam survei yang dilakukan oleh Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Retno Listyarti pada 2020, ia menemukan beberapa masalah pelajar selama belajar dari rumah.
Pada pembelajaran semasa pandemi, pelajar mengalami masalah dengan penggunaan kuota, peralatan belajar yang tidak memadai, kurangnya interaksi guru, beban tugas dengan waktu terbatas, hingga kelelahan dan mata sakit karena terlalu lama menatap layar gawai.
Jovita pun mengingatkan pelajar agar tetap melakukan hobi atau kegiatan yang disukai saat pandemi.
Pasalnya, hal tersebut bisa mengaktivasi 4 hormon "bahagia" untuk menjaga kesehatan mental.
Aktivasi 4 hormon "bahagia" Jovita menjelaskan, dalam tubuh manusia terdapat 4 hormon yang terkait dengan emosi kesehatan mental (perasaan bahagia), yaitu dopamin, oksitonin, serotonin, dan endorfin.
“Ini semua empat-empatnya harus diaktivasi,” ujarnya.
Berikut ini merupakan penjelasan dan cara mengaktivasi 4 hormon tersebut untuk menjaga kesehatan mental.
1. Dopamin
Dopamin merupakan cairan di otak yang fungsinya membuat manusia merasa seperti mendapatkan hadiah.
Oleh karena itu, Jovita menyebutnya sebagai reward chemical karena manusia yang mendapatkan hadiah pasti merasa senang.
“Cara untuk mengaktiviasinya seperti apa kalau dopamin ini?
Yang pertama adalah kita melakukan self-care atau perawatan diri,” jelasnya.
Dengan melakukan hal-hal yang bisa membuat diri merasa bahagia, misalnya.
Pelajar bisa berolahraga dan makan makanan yang disukai.
Selain itu, merayakan kemenangan-kemenangan kecil juga dapat meningkatkan kadar hormon dopamin.
2. Oksitosin
Hormon oksitosin merupakan love chemical atau cairan cinta dalam tubuh manusia.
“Cairan cinta itu kita bisa aktivasi dengan apa?
Contohnya adalah bermain dengan hewan peliharaan kalau untuk Anda yang suka sama hewan peliharaan,” imbuh Jovita.
Ibu dari 3 orang anak ini juga mengatakan bahwa dengan berpegangan tangan atau berpelukan bisa meningkatkan hormon oksitosin.
3. Serotonin
Hormon ini berperan sebagai mood stabilizer di dalam tubuh.
Untuk mengaktivasinya, pelajar bisa belajar untuk mengatur nafas agar lebih relaks.
“Relaksasi, meditasi, dan lari secara teratur dengan cara yang pelan-pelan aja. Kemudian berjemur di sinar matahari pagi, kita bersepeda.
Nah itu semua adalah untuk mengaktivasi serotonin,” kata Jovita.
4. Endorfin
Berbeda dengan 3 hormon sebelumnya, endorfin berfungsi sebagai pain killer hormone atau hormon yang bisa membunuh rasa sakit.
Dengan tertawa, Yovita mengatakan bahwa manusia sudah mengaktivasi hormone endofin.
“Menghirup aroma-aroma yang menenangkan kita atau membuat kita nyaman. Contohnya, essential oil atau kita mandi pakai sabun yang aromanya kita suka. Nah itu meningkatkan endorfin,” jelas psikolog ini.
Olahraga dan menonton film komedi turut meningkatkan kadungan hormon endorfin.
Maka dari itu, penting untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai seperti menonton film, membaca buku, atau bercocok tanam.
“Nah itu semua kalau seimbang akan bisa menstabilkan kondisi kesehatan mental kita,” tutur Jovita.
Namun jika sudah mencoba menyeimbangkan belajar, melakukan hal yang kita sukai, dan bersosialiasi tidak membantu kondisi kesehatan mental, Jovita menyarankan untuk mencari pertolongan atau melakukan konsultasi.
“Kita bisa search for help dari siapapun. Bisa ke tenaga professional ataupun psikolog dan psikiater. Sekali lagi, selama pandemi kita juga bisa melakukan secara online,” pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswa dan Mahasiswa, Kenali 4 Hormon "Bahagia" untuk Kesehatan Mental ", https://www.kompas.com/edu/read/2020/10/08/223013571/siswa-dan-mahasiswa-kenali-4-hormon-bahagia-untuk-kesehatan-mental?