Kecelakaan Lalu Lintas

Cerita Pengemudi Selamat Berkat Seat Belt, Mobil Rusak Parah Usai Terjun ke Jurang Setinggi 70 Meter

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi mobil yang masuk jurang dan korban selamat terlihat syok

Menurut Ronald, satu-satunya jalur yang memungkinkan untuk evakuasi adalah bagian sunroof. Ia pun memecahkan bagian ini menggunakan tangannya dan keluar dari sana.

“Adik ipar saya bilang, sudah kita harus cepat keluar, mobilnya mau meledak. Saat itu memang di dalam berasap, suara dari speaker mobil sudah enggak karuan, seperti suara sinyal darurat. Ya sudah saya akhirnya keluar dari sunroof, saya aja enggak nyangka bisa keluar lewat sana,” tuturnya.

Setelah berhasil keluar dari mobil, ia langsung menelpon bantuan untuk datang. Karena lokasi yang jauh dari jalan dan tidak ada tanda-tanda kecelakaan, polisi yang menolong pun cukup kesulitan melakukan evakuasi.

“Polisi datang kurang lebih saya tunggu setengah jam. Karena dia cari enggak ada bekas-bekas kecelakaan, jadi sudah lewat, terus balik lagi. Turun ke jurang tempat lokasi kami pun susah,” kata Ronald.

Pentingnya Seat Belt

Seat belt atau sabuk pengaman memang tidak bisa menjamin keselamatan Anda saat di jalan. Tapi komponen ini terbukti dapat meminimalisir cedera yang diderita korban kecelakaan.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, menyepelekan penggunaan sabuk pengaman atau tidak menggunakan seat belt dengan benar bisa mengancam keselamatan diri.

Sebab saat terjadi benturan sewaktu terjadi kecelakaan, sabuk pengaman bisa menahan tubuh agar tetap berada pada posisi di bangku. Namun hal ini bisa terjadi jika seat belt digunakan dengan benar.

“Jangan pasang seat belt hanya bagian atasnya saja, atau cuma disenderin biar suara peringatan enggak bunyi. Fitur mobil yang safety-nya tersedia harus dimanfaatkan secara maksimal,” ucap Sony, kepada Kompas.com (3/10/2020).

Sony juga menambahkan, memakai seat belt atau menggunakan mobil dengan fitur safety yang lengkap tidak menjamin keselamatan di jalan.

“Fitur-fitur safety yang canggih sebaiknya dimanfaatkan hanya untuk error yang disebabkan oleh pihak lain. Makanya kita tidak dianjurkan mengandalkan teknologi keselamatan kendaraan saat berkendara,” katanya.

“Karena yang bisa menyelamatkan adalah cara, gaya, karakter, dan kondisi fisik pengemudi,” ujar Sony.

(Kompas.com/Dio Dananjaya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pengemudi yang Selamat dari Kecelakaan Karena Pakai Seat Belt, Padahal Mobil Hancur Berantakan", https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/04/100100315/cerita-pengemudi-yang-selamat-dari-kecelakaan-karena-pakai-seat-belt.

Berita Terkini