TRIBUNMANADO.CO.ID - Kejadian heboh dilaporkan oleh warga penerima beras bantuan dari pemerintah.
Telah ditemukan beras tak layak dikonsumsi dalam karung bantuan pangan non tunai (BPNT).
Beras plastik ditemukan dalam tiga karung ukuran 15 kilogram bantuan dari pemerintah.
Penemuan beras plastik ini terjadi di Cianjur.
• Yang Terjadi di Kantor Kemenag Pasca Fachrul Razi Positif Covid 19, Info Dari Oman Fathurrahman
• Kebakaran di Gedung Kemensos Hari Ini Senin 21 September 2020
Hal ini ditemukan di RT 02/07, Kampung Margaluyu, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.
"Kami menemukan butiran beras sintetis tersebut di tiga karung ukuran 15 kilogram itu, Sabtu 19 September lalu. Di RT 02 ada dua karung dan di RT 03 ada satu karung," ujar Ketua RT 02/07, Kampung Margaluyu, Ali Mudin, di Kampung Margaluyu, Minggu (20/9/2020).
Ali mengatakan, para penerima bantuan menemukannya saat membersihkan beras tersebut.
"Salah seorang warga bahkan mengaku telanjur mengonsumsinya," ujar Ali.
Camat melakukan investigasi dugaan adanya biji plastik dalam beras BPNT di wilayah Bojongpicung, Cianjur.
Ali mengaku khawatir beras yang telanjur sudah dikonsumsi itu berdampat buruk kesehatan warganya.
"Dari penuturan warga, beras tersebut terlihat berbeda saat dibersihkan, bentuknya bulat seperti biji," ujar Ali, seraya mengatakan, ini adalah kasus beras plastik pertama yang terjadi di wilayahnya.
"Butiran beras plastik itu tak cuma satu. Dalam satu karung, kami sempat menemukan sekitar 20 butir."
Titin Kartini (56), warga yang menerima beras yang tercampur dengan butiran plastik, mengatakan pertama kali mengetahui adanya butiran beras plastik itu dari cucunya yang sedang makan.
"Cucu saya bilang ada nasi yang bentuknya seperti butiran berlian. Pas dicek ternyata seperti plastik. Saya langsung bilang ke Pak RT," katanya.
Ia pun mengkhawatirkan kondisi kesehatan cucunya yang telanjur memakan nasi yang tercampur plastik itu.
"Sudah dibawa ke puskesmas,' ujarnya.