Sebab, sejumlah negara seperti China, Malaysia dan Vietnam mulai membeli banyak bahan baku kelapa.
Padahal, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia.
Namun, akhir-akhir ini berhembus isu soal kelangkaan kelapa karena diserbu eksportir.
Menurut Adi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal yang memproduksi produk turunan kelapa seperti briket sempat kesulitan bahan baku.
Akibat kelangkaan itu, harga arang tempurung kelapa pun naik menjadi Rp 7.000 per kilogram. Padahal, beberapa bulan lalu harganya Rp 6.000 per kilogram. Akibatnya, produksi briket pun menurun.
"Kalau normal seminggu bisa 20 ton briket, sekarang 10 ton," ucap Adi.
Tonton Juga Video Viral Kecelakaan 3 Wanita di Jalan Tol:
( Penulis Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor Abba Gabrillin )
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belajar di Internet, Pemuda Karawang Sukses Jual Briket Tempurung Kelapa hingga Eropa dan Timur Tengah", https://regional.kompas.com/read/2020/09/02/13474561/belajar-di-internet-pemuda-karawang-sukses-jual-briket-tempurung-kelapa?page=all.