Franco Asensios, salah satu pengunjung mengungkapkan polisi mulai menyerbu tempat itu pukul 21.00 waktu setempat,
di mana perempuan dipersilakan keluar lebih dahulu.
"Mungkin orang-orang menjadi panik dan mencoba untuk turun.
Kemudian mereka mengatakan bahwa ada yang tertindih di barisan depan," kata Asensios.
Pernyataan Asensios itu diperkuat keterangan polisi yang bertugas, Jose Luis Amezquita di mana pengunjung berusaha kabur saat melihat mereka.
• Kacau di Lapangan, Bansos Covid-19 di DKI Tak Disalurkan, Menko PMK: Saya Tegur Pak Gubernur Anies
Amezquita menjelaskan di tengah usaha mereka keluar, tiba-tiba pintu tertutup sehingga mereka terjebak.
Polisi sudah meminta pengunjung agar mundur.
"Kami berupaya agar ada cukup ruang untuk mengeluarkan mereka.
Tetapi mereka nampaknya tidak memerhatikan," keluh Amezquita.
Menteri Urusan Perempuan Rosario Sasieta menegaskan, dia ingin pemilik kelab malam mendapatkan hukuman berat sebagai pertanggungjawaban.
Peru memulai melonggarkan lockdown mereka pada 30 Juni, meski kelab malam masih belum diizinkan untuk buka sejak tutup pada Maret.
Negara di Amerika Latin tersebut melaporkan 27/500 kasus kematian karena virus corona, dengan hampir 600.000 kasus infeksi. (*)
Tautan: Kompas.com
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul 13 Orang Tewas Terinjak-injak dalam Penggerebekan Kelab Malam untuk Tegakkan Protokol Kesehatan,