TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua gadis muda tewas di diskotek setelah didatangi aparat untuk melakukan penggerebekan.
Keduanya menjadi korban meninggal dari belasan korban lainnya.
Mereka diduga lemas setelah pihak kepolisian datang menyambangi kelab malam itu.
Tujuan polisi melakukan penggerebakan untuk mencegah penularan virus corona Covid-19.
Kementerian dalam negeri menyatakan, sekitar 120 orang berkumpul dalam pesta ilegal di Thomas Restobar di Lima, Peru
pada Sabtu malam (22/8/2020).
Pihak keamanan lokal menerangkan, ketika polisi menggerebek mencoba mengamankan lantai dua kelab malam,
pengunjungnya mencoba melarikan diri.
Di tengah upayanya itu, mereka terjebak di antara satu-satunya pintu masuk yang tertutup di tengah kekacauan,
dan tangga yang mengarah ke jalanan.
• Diskotek Dibuka Diam-diam di Daan Mogot, Jadi Sarang Kerumunan di Tengah Pandemi Covid-19
Melansir Kompas.com, seperti diberitakan Sky News Minggu (23/8/2020), polisi Peru menyatakan bahwa ada sebagian besar
pengunjung yang terinjak-injak.
Sebanyak 13 korban tewas terdiri dari 11 pria dan dua perempuan, dengan usia mereka rata-rata 20 tahun.
Penyebab kematian mereka karena tertindih atau pun lemas.
Selain itu, sebanyak enam orang dilaporkan terluka, termasuk tiga polisi.
Adapun si pemilik kelab malam, pasangan suami istri, ditahan.
Polisi menjelaskan selain menangkap pemilik bar, mereka juga menahan 23 orang dengan selama penggerebekan,
aparat tak menggunakan gas air mata atau senjata api.
Presiden Martin Vizcarra menyatakan, 15 dari para tamu yang ditahan ternyata terinfeksi Covid-19,
penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru.
Franco Asensios, salah satu pengunjung mengungkapkan polisi mulai menyerbu tempat itu pukul 21.00 waktu setempat,
di mana perempuan dipersilakan keluar lebih dahulu.
"Mungkin orang-orang menjadi panik dan mencoba untuk turun.
• Nekat Dugem di Tengah Pandemi Covid-19, Diskotek Didobrak Petugas, 71 Pengunjung Diringkus
Kemudian mereka mengatakan bahwa ada yang tertindih di barisan depan," kata Asensios.
Pernyataan Asensios itu diperkuat keterangan polisi yang bertugas, Jose Luis Amezquita di mana pengunjung berusaha kabur saat
melihat mereka.
Amezquita menjelaskan di tengah usaha mereka keluar, tiba-tiba pintu tertutup sehingga mereka terjebak.
Polisi sudah meminta pengunjung agar mundur.
"Kami berupaya agar ada cukup ruang untuk mengeluarkan mereka.
Tetapi mereka nampaknya tidak memperhatikan," keluh Amezquita.
Menteri Urusan Perempuan Rosario Sasieta menegaskan, dia ingin pemilik kelab malam mendapatkan hukuman berat sebagai
pertanggungjawaban.
Peru memulai melonggarkan lockdown mereka pada 30 Juni, meski kelab malam masih belum diizinkan untuk buka sejak tutup pada Maret lalu.
Negara di Amerika Latin tersebut melaporkan 27/500 kasus kematian karena virus corona, dengan hampir 600.000 kasus infeksi.
(*)
• Guntur Romli: Anies Baswedan Gubernur Diskotek
Tautan: Kompas.com