Penembakan itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di AS atas rasisme dan kebrutalan polisi menyusul kematian George Floyd awal tahun ini.
Dikutip dari CBS Chicago, kejadian ini bermula ketika Jacob Blake berada di dalam pertikaian rumah tangga.
Kemudian, beberapa polisi pun datang dan memperingatkan Jacob Blake.
Namun, Jacob Blake tidak mengindahkan peringatan polisi tersebut dan berlalu menuju mobilnya.
Setelah itu, Jacob Blake membuka pintu samping pengemudi dan bersandar ke dalam.
Tak lama kemudian, seorang petugas polisi menarik bajunya dari belakang dan menembak ke dalam kendaraan.
Setidaknya terdengar tujuh kali tembakan dalam video yang tengah viral tersebut.
Polisi mengatakan, petugas segera memberikan bantuan kepada Jacob Blake, yang diangkut dengan helikopter Flight for Life ke Rumah Sakit Froedtert di Milwaukee.
"Kami memahami bahwa polisi memiliki tugas yang harus dilakukan. Tetapi kami memahami bahwa polisi memiliki tugas mereka untuk menahan diri," kata seorang saksi bernama La-Ron Franklin.
Pengacara hak-hak sipil terkemuka, Ben Crump mengatakan kepada CNN bahwa keluarga Blake telah menghubungi dia untuk meminta bantuan.
Dalam sebuah tweet, dia mengatakan ketiga putra Blake berada di dalam mobil yang dia naiki ketika dia ditembak.
"Mereka melihat polisi menembak ayah mereka. Mereka akan trauma selamanya. Kami tidak bisa membiarkan petugas melanggar kewajibannya untuk MELINDUNGI kami," tulisnya.
Dia mengatakan penembakan itu terjadi setelah Blake mencoba menghentikan perkelahian.
Para saksi juga mengatakan kepada situs berita lokal Kenosha News bahwa Blake telah mencoba untuk menghentikan perkelahian antara dua wanita dan bahwa polisi telah mencoba untuk menggunakan Taser padanya sebelum penembakan.
Clyde McLemore, juru bicara dengan bab terdekat dari Black Lives Matter, mengatakan kepada wartawan "frustrasi memuncak dan kami sakit dan lelah".