"Selain sebagai pebisnis, Dita juga mampu mengubah kesedihannya menjadi sesuatu hal yang positif. Dia cepat bangkit dari kesedihannya dan menjadikan ini sebagi titik tolak dukungan bagi sesamanya yang kurang lebih mengalami hal yang sama," kata Andy. (*)
Sosok Dita Soedarjo
Dita Soedarjo adalah anak bungsu dari tiga putri Soetikno Soedarjo dan Dian Muljadi.
Ayahnya adalah pendiri perusahaan Mugi Rekso Abadi (MRA) Group, yang bergerak di bidang media massa, industri makanan dan minuman, hiburan, gaya hidup, penyiaran, hotel, serta perusahaan ritel dan otomotif.
Kakak perempuan tertua, Putri Soedarjo, awalnya bekerja bersama teman-temannya di sebuah bisnis kecantikan bernama Pink Parlour, kemudian ia bergabung dengan MRA Group.
Putri juga bertanggung jawab atas Bulgari dan Bang & Olufsen.
Sementara itu, Mita Soedarjo, anak tengah, bekerja di Mindshare, sebuah perusahaan media dan pemasaran, sebelum bergabung dengan perusahaan keluarga.
Mita menikah dengan aktor Maruli Tampubolon dan bersama-sama mereka memiliki seorang putri, Jemima Tampubolon.(1)
Karier
Pada tahun 2015, Dita Soedarjo diberi tanggung jawab untuk mengawasi Häagen-Dazs oleh ayahnya, Soetikno Soedarjo.
Dalam pekerjaannya, dia berinteraksi dengan banyak orang yang berbeda dan terlibat dalam banyak pencicipan rasa.
Dita tampil sebagai salah satu dari orang-orang yang memiliki kesibukan yang serius.
Dia berusaha untuk melakukan yang terbaik dan didorong untuk sukses.
Tidak hanya menyandang gelar CEO Häagen-Dazs, pengusaha wanita muda ini juga memiliki sejumlah bisnis sampingan.
Pertama dan terpenting, Dita memiliki toko bulu mata bernama D’licate.