"Anak saya ini cerdas, nilainya di sekolah bagus."
"Tapi ia punya masalah, yaitu kecanduan bermain game."
"Ia telah meninggal dunia sebelum punya kesempatan untuk mengubah kebiasaannya," lanjutnya.
"Saya ingin kematian anak saya menjadi contoh dan peringatan bagi orangtua yang anaknya juga pecandu game."
"Orangtua harus lebih tegas pada jam bermain anaknya atau anak mereka akan seperti anak saya," pungkasnya.
Jasad Piyawat kemudian dibawa dari rumah sakit ke kuil Budha terdekat di mana ayahnya menunggu
pelaksanaan upacara pemakaman.
Ini bukan kali pertama seorang remaja tewas karena asyik bermain game.
Pada Juni 2019, juga ada seorang remaja yang tewas karena serangan jantung setelah 6 jam bermain
game PUBG tanpa istirahat.
Remaja tersebut bernama Furkhan Qureshi dan berasal dari India.
Diketahui, Furkhan bermain PUBG selama enam jam pada tanggal 28 Mei 2019.
Setelah itu, remaja laki-laki ini tiba-tiba pingsan dan tak sadarkan diri.
Furkhan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Namun nahas, saat dibawa ke rumah sakit, Furkhan ternyata sudah tidak memiliki denyut nadi lagi.