News

Isi Whatsapp Editor Metro TV Yodi Prabowo

Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Editor Metro TV Yodi Prabowo 34

TRIBUNMANADO.CO.ID - Isi Whatsapp Yodi juga dijadikan satu di antara barang bukti untuk mengungkap kasus tersebut.

Ya Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Sabtu (25/7/2020) polisi juga sempat mengungkap isi pesan WhatsAppa Yodi Prabowo sebelum meninggal.

Polisi menyimpulkan bahwa Editor Metro TV, Yodi Prabowo diduga kuat meninggal dunia.

Hal itu didasarkan dari sejumlah barang bukti terkait kasus kematian.

Terdapat 4 Luka Tusukan di Tubuh Yodi Prabowo, Lalu Wajarkah Cara Bunuh Diri Editor Metro TV itu?

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan fakta tentang pisau yang ditemukan di TKP pembunuhan editor Metro TV, Yodi Prabowo, Sabtu (25/7/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Mulanya, Direskrimum Polda Metro Jaya, Tubagus Ade Hidayat mengatakan bahwa motor Yodi yang ditemukan di sekitar TKP menunjukkan tidak ada ceceran darah.

Bahkan ceceran darah itu tidak ditemukan di motor sampai tempat Tempat Kejadian Perkara (TKP) di mana mayat Yodi ditemukan di pinggir jalan Tol Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Darah yang ditemukannya hanya di badan korban.

"Maka perkiraan kejadian jam 12.00-02.00 terpakir di sisi kiri. Tidak ditemukan ceceran darah."

"Kecuali ada yang di badan milik korban," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat

Lalu, jenazah korban ditemukan dalam posisi tertelungkup.

Tangan korban bahkan tertindih di bawah.

"Jenazah ditemukan tertelungkup, di balik ditemukan pisau di bawah badan korban."

"Asumsinya tangan korban tertindih di bawah," jelas Tubagus.

Tubagus kembali mengatakan bahwa tak ada tanda-tanda perkelahian di sekitar TKP Yodi.

"TKP rapi dan tidak ada tanda-tanda perkelahian (beserta keterangan saksi)," kata dia.

Lalu, polisi mengatakan rambut dan sidik jari pada pisau yang ditemukan rupanya milik korban sendiri.

Saksi-saksi lain juga sempat diperiksa untuk dicocokan dengan sidik jari pada pisau.

Namun, tidak ada sidik jari saksi sesuai dengan sidik jari pada pisau.

Dari penyelidikan laboratorium forensik tidak menemukan DNA selain DNa almarhum.

"Tidak ditemukan sidik jari orang lain. Hasilnya tidak ada yang identik dengan apa ayang tetinggal di TKP semuanya adalah milik korban."

"Tidak melihat ada kehadiran orang lain," kata Tubagus.

Lalu, DNA yang ditemukan pada pisau menunjukkan hanya ada DNA korban.

"Pisau itulah yang digunakan untuk melukai korban, dnanya baik depannya maupun gagangnya," katanya,

Pisau itu bahkan hanya ditemukan di ACE Hardware Rempoa.

Dari rekaman CCTV ACE Hardware Rempoa menunjukkan bahwa korban membeli pisau itu sendiri.

Polisi bahkan turut menunjukkan barang bukti parkir korban sempat ke sana hanya dalam delapan menit.

"Di ACE Hardware Rempoa dilakukan yang menjual hanya toko itu," ujar polisi.

Lalu, dari penyelidikan ponsel maupun tranksaksi tak ada yang mencurigakan. 

Ia menyebut tak ditemukan ada hal berbau ancaman dalam isi WhatsApp Yodi.

"Data record Isi Whatsappnya dan sebagainya  tidak ada yang mencurigakan tidak ada ancaman dari pihak luar atau yang atau lain-lain," katanya

Lihat videonya berikut mulai menit ke-00:51:

Yodi Sempat Konsultasi ke Dokter Kelamin

TribunWow.comKompas TV

Mulanya, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menjelaskan bahwa adanya tranksaksi rekening Yodi pada ke Rumah Sakit dokter Cipto Mangunkusumo.

"Pertanyaan pertama tentang analisa keungan korbam dengan menggunakan debit BCA yang ada pada pemiliknya melakukan pembayaran di RSCM."

"Uang itu dilakukan untuk pemeriksaan laboratorium dan juga pemeriksaan konsultasi dokter," ujar Tubagus.

Tubagus berasumsi orang yang berkosunltasi ke dokter tentunya awalnya mengalami keluhan.

Setelah melakukan konsultasi, Yodi disebut melakukan pengecekan penyakit HIV.

"Dokter Ahli Penyakit Kelamin dan Kulit apa yang dilakukan adalah pengecekan, kenapa dia melakukan itu pasti ada keluhan."

"Pasti ada keluhan kemudian dia melakukan konsultasi, dokternya ahli kulit dan kelamin setelah itu dia melakukan konsultasi dan disarankan untuk melakukan pengecekan," jelas Tubagus.

Namun, belum diketahui hasil dari pengecekan tersebut apakah Yodi positif HIV atau tidak.

"Ada beberapa pengecekan salah satunya atas kehendaknya sendiri positif atau tidaknya HIV tapi hasil itu sampai dengan korban meninggal dunia belum sempat diambil."

"Tapi faktanya dia melakukan konsultasi di dokter penyakit dan kelamin," ungkap Tubagus.

Tubagus mengatakan bahwa hal itu ada kaitannya dengan dugaan bunuh diri.

Pasalnya setelah pengecekan ada dugaan depresi pada Yodi.

"Apakah ini terkait dengan adanya kemudian dugaan bunuh diri, sangat terkait kaitannya dengan kemungkinan munculnya depresi," kata Tubagus.

Ia menjelaskan bahwa bukti-bukti tersebut juga didiskusikan pada sejumlah ahli misalnya psikologi forensik

"Tapi ini dijelaskan oleh ahli di bidang psikologi forensik walaupuan ada beberapa yang sudah kita mintai keterangan dalam kapasitas sebagai keterangan ahli keterkaitan antara faktor-faktor tersebut dengan ada fakta penyeldiikan."

"Kita sudah lakukan pemeriksaan psikologi forensik memungkinkan tidak itu terkait dengan sana," kata Tubagus. (TribunWow.com/Mariah Gipty)


Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Isi Whatsapp Yodi Prabowo Diungkap, Jadi Satu di Antara Bukti Editor Metro TV Diduga Kuat Bunuh Diri, https://wow.tribunnews.com/2020/07/25/isi-whatsapp-yodi-prabowo-diungkap-jadi-satu-di-antara-bukti-editor-metro-tv-diduga-kuat-bunuh-diri?page=all

Berita Terkini