Kasus Kematian Editor Metro TV

Dokter Forensik Tepis Keraguan Keluarga, Jelaskan Banyaknya Tusukan yang buat Yodi Prabowo Meninggal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah Yodi Prabowo kecewa anaknya disebut bunuh diri karena depresi

Menurut Arif, editor Metro TV Yodi Prabowo berharap tusukan keempat bisa mengakhiri hidupnya.

Namun tusukan itu tak juga membuat nyawa Yodi Prabowo berakhir.

"seharunya beliau berharap yang keempat yang dalam itu beliau selesai, namun sayangnya ndak selesai karena yang kena bawahnya paru-paru bagian bawah lalu beliau coba ke atas," kata Arif Wahyono.

Editor MetroTV ditemukan tewas (Kolase Tribun Bogor/istimewa)

Kandungan Amphetamin Jadi Pemicu Bunuh Diri

Arif Wahyono membenarkan soal kandungan amphetamin di tubuh editor Metro TV Yodi Prabowo.

Pengaruh amphetamin menurut Arif, bisa mendorong Yodi Prabowo melakukan bunuh diri dengan luka tusuk yang bertubi.

"Efek dari amphetamin orangnya jadi jingkrak-jingkrak kemana-mana dan punya tenaga lebih sampe napas lebih kuat,

mungkin saja bisa seperti itu," kata Arif Wahyono.

Arif Wahyono mengatakan penggunaan amphetamin bisa beberapa hari atau beberapa jam sebelum Yodi Prabowo tewas.

"sebelum melakukan, perkiraan secara teori 3 hari sebelum meninggal, maksimal,

masih sehari sebelumnya atau beberapa jam sebelumnya bisa saja," kata Arif Wahyono soal kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo.

Ayah Yodi Prabowo kecewa anaknya disebut bunuh diri karena depresi (kolase/dok Tribunnews.com/wartakota)

Ayah dan ibu Yodi Merasa Janggal

Kekecewaan disampaikan pihak keluarga khususnya ibu dan ayah editor Metro TV Yodi Prabowo merasa kecewa dengan kesimpulan Polisi.

Ibu Yodi Prabowo, Turinah dan suaminya, Suwandi merasa janggal dengan luka tusuk di tubuh editor Metro TV.

Turinah dan Suwandi menilai tak mungkin seseorang bunuh diri dengan luka tusuk yang bertubi-tubi.

Halaman
1234

Berita Terkini