NEWS

Ayah Yodi Prabowo Tak Terima Anaknya Disebut Bunuh Diri, Ungkap Kejanggalan & Jumlah Luka Tusukan

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Editor Metro TV Yodi Prabowo

"Kalau diperiksa urinnya amfetaminnya positif, berarti dia mengkonsumsi amfetamin," ungkap Tubagus Ade Hidayat.

Ia kemudian menjelaskan bagaimana cara kerja amfetamin yang memicu Yodi bertindak nekat.

Menurut Tubagus, amfetamin dapat memicu seseorang menjadi berani melakukan hal yang biasanya tidak terpikirkan.

"Lalu apa pengaruhnya amfetamin terhadap kejiwaan seseorang, yang oleh orang normal dianggap tidak mungkin?" kata Tubagus.

"Yaitu meningkatnya keberanian yang sedemikian luar biasa yang tidak pernah terpikir," jelasnya.

Ia menyebutkan cara pikir orang yang sudah mengonsumsi narkoba berbeda dengan pikiran rasional.

Tubagus menduga zat ini pula yang memicu Yodi Prabowo nekat bunuh diri.

"Jangan pernah membandingkan pemikiran orang normal dengan orang yang sedang tidak normal karena tidak nyambung," kata Tubagus.

"Maka yang harus diukur adalah bagaimana pengaruh amfetamin itu terhadap keberanian seseorang untuk melakukan suatu tindakan orang normal tidak mungkin," paparnya.

Ia menyebutkan fakta tersebut sudah dikonfirmasi kepada saksi ahli.

Polisi kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo, Senin (20/7/2020) sore sekitar pukul 15.00 WIB (KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO) (TribunWow.com)

Sebelumnya Tubagus mengungkapkan Yodi sempat berobat ke Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Fakta itu ditelusuri dari jejak transaksi pada kartu debit BCA milik Yodi Prabowo.

Terungkap kemudian Yodi Prabowo konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin di RSCM.

Tubagus menjelaskan dugaan ada kaitan hasil konsultasi tersebut dengan tindakan editor stasiun televisi tersebut.

"Apakah ini terkait dengan adanya dugaan bunuh diri? Sangat terkait," tegasnya.

Halaman
1234

Berita Terkini