TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada titik terang setelah polisi melihat sikap janggal pemilik warung yang dikaitkan dengan kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo.
Karena hal tersebut, dikabarkan kasus Pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo kini menemui titik terang.
Menurut informasi yang ada, sikap janggal pemilik warung tersebut muncul ketika dimintai keterangan oleh polisi.
Pemilik warung diinterogasi setelah anjing pelacak K-9 berhenti mengendus setelah dipancing dari jasad Yodi Prabowo.
Beberapa sikap janggal seperti menggelengkan kepalanya hingga membantah mengenal Yodi padahal korban sering mampir ke warung tersebut.
Dikutip TribunJatim.com dari Tribun Jakarta, foto Editor Metro TV, Yodi Prabowo sempat ditunjukkan kepada salah satu pemilik warung di kawasan Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan.
Bernama Amir (49), ia sempat diperlihatkan foto Yodi Prabowo yang ditemukan meninggal dunia, Jumat (10/7/2020) di pinggir tol JORR.
Sempat diam selama 5 detik seraya pandangi foto Yodi, Amir mencoba mengingat kembali memorinya.
Saat itu sambil menggeleng-gelengkan kepala, Amir mengaku tak mengenal sosok Yodi Prabowo.
"Kalau orang asing yang datang pasti saya tahu, dan nggak saya diamkan. Pasti saya ajak ngobrol, pasti saya tanya dari mana, mau ke mana," ujarnya kepada TribunJakarta.com.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut, Yodi sering mengunjungi sebuah warung di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Bahkan, Yusri mengatakan Yodi Prabowo mengenal pemilik warung tersebut.
"Dari keterangan saksi-saksi, termasuk di warung itu, korban memang sering ke situ," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (14/7/2020).
"(Pemilik warung) kenal dengan korban. Ini masih kita dalami semua," tambahnya.
Warung tersebut memang sempat dihampiri anjing pelacak (K-9) saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu (11/7/2020).
Lokasi warung itu berjarak sekitar 400 meter dari tempat jenazah Yodi Prabowo ditemukan, persisnya berada di tepi Danau Kapalio.
Terkait pernyataan polisi, Amir mengaku memang tak mengenal Yodi.
Bahkan, ia tidak sekali pun pernah melihat keberadaan Yodi Prabowo di warungnya.
"Nggak pernah ke sini, nggak ada, nggak kenal saya," kata Amir.
"Justru saya heran dibilang kenal sama korban. Padahal sampai Minggu sore polisi masih datang ke sini, yang ditanya sama," tambahnya.
Ini menjadi kejanggalan tersendiri bagi pihak kepolisian karena hingga saat ini masih belum benar-benar menemukan titik terang.
Sementara itu, ternyata warung yang ada bukan hanya satu warung kopi di tepi danau itu.
Setidaknya ada dua warung yang mengapit lapak Amir.
Salah satunya beroperasi selama 24 jam. Pemilik warung ini juga telah diinterogasi polisi.
"Sudah ditanya, semua warung di sini ditanya. Ya, cuma tanya kenal nggak sama ini (Yodi)? Saya bilang nggak kenal, di sini kebanyakan warga sekitar yang mancing," kata pria yang enggan disebutkan namanya itu.
Sementara, pemilik warung lainnya bernama Mimi juga telah didatangi polisi.
Bahkan, ia mengatakan polisi sempat mendatangi warungnya pukul 01.00 untuk mencari tahu soal barang bukti pisau dapur yang ditemukan.
"Yang ditanya ya soal pisau itu. Pisau-pisau di sini juga diperiksa semua," ujar Mimi.
Misteri Kematian Editor Metro TV, Pakar: Tanpa Sidik Jari & Rekaman CCTV, Apa yang Bisa Diharapkan?
Misteri kematian jurnalis dan Editor Metro TV, Yodi Prabowo yang jasadnya ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu, belum terungkap.
Sudah hampir satu pekan, polisi belum menemukan titik terang dalam kasus kematian korban dengan luka tusuk di bagian dada kiri dan leher.
Polisi mengakui kesulitan dalam melakukan penyelidikan perkara itu, mulai dari masalah identifikasi jasad korban yang sudah membusuk hingga sulitnya mendapatkan rekaman CCTV di lokasi.
Padahal, sudah ada 27 saksi dari keluarga, rekan kerja, kekasih dan masyarakat yang ada di sekitar tempat ditemukannya jasad korban telah dimintai keterangan.
Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menilai, dua kendala dalam penyelidikan itulah yang menjadi persoalan Polisi sampai saat ini belum mengungkap pelaku di balik kematian korban.
"Tanpa sidik jari, tanpa rekaman CCTV, apa yang bisa diharapkan? Mengandalkan semata-mata pengakuan, tak mungkin. Rentan error," kata Reza saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).
Reza mengatakan, kasus kematian Yodi ini diduga sebagai refleksi agresi amarah seseorang.
Hal tersebut dinilai karena pelaku mengetahui persis titik tubuh yang ditusuk berakibat mematikan jika dilukai.
Namun, Reza juga tidak ingin menduga-duga dan menilai kasus itu dapat dikatikan dengan orang dekat.
"Apa sebetulnya definisi orang dekat? Saudara sedaerah tapi tinggal di seberang lautan dan hanya ketemu sekali setahun, itu orang dekat? Sebaliknya, teman medsos yang belum pernah ketemu langsung tapi chatting setiap hari bisa disebut sebagai orang dekat?" katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Sikap Janggal Pemilik Warung di Kasus Editor Metro TV: saat Diperlihatkan Foto Yodi & Pengakuan Beda, https://jatim.tribunnews.com/2020/07/17/sikap-janggal-pemilik-warung-di-kasus-editor-metro-tv-saat-diperlihatkan-foto-yodi-pengakuan-beda?