CEP-SSL Sah! Begini Analisa Kekuatannya

Penulis: Tim Tribun Manado
Editor: Lodie_Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tetty dan Sehan Landjar

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Duet Christiany Eugenia Paruntu dan Sehan Salim Landjar (CEP-SSL) sah! DPP PAN akhirnya memberikan surat keputusan (SK) kepada SSL berpasangan dengan CEP pada Pilkada Sulawesi Utara 9 Desember 2020. SK diberikan langsung Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan kepada CEP di Jakarta, Rabu (15/7/2020) pukul 21.30 Wita.

Cegah Korupsi Pengelolaan Bank Daerah, Sekprov Rapat Bersama KPK

"SK langsung diserahkan ke Ibu Tetty dan disaksikan oleh semua petinggi PAN," ujar Sehan yang dihubungi Tribun Manado via ponsel, tadi malam. Kata Eyang, sapaannya, Tetty diundang langsung Zulkifli Hasan terkait SK dari PAN. "Saya dan Ibu Tetty diundang sekitar pukul 17.30 waktu Jakarta ke rumah dinasnya," ujar Sehan lagi. Lanjut Sehan, dengan keluarnya SK itu, otomatis dia akan berpasangan dengan Tetty di Pilgub Sulut.

Drama duet CEP-SSL terjawab. Dua tokoh populis ini resmi mengantongi SK yang diserahkan Ketua Umum DPP PAN Zulkifi Hasan di Jakarta, Rabu (15/7/2020) malam pukul 21.30 Wita.

Pasangan yang terkenal dengan slogan 'CS Torang' sudah memenuhi 9 kursi sebagai syarat minimal maju dalam pilkada, Golkar 7 dan PAN 9 kursi. Sebelumnya DPP Golkar sudah menyerahkan SK bagi Christiany Eugenia Paruntu dan Sehan Lanjar belum lama ini.

Juru Bicara Golkar Sulut Feryando Lamaluta ketika dihububgi membenarkan penyerahan SK itu. "Penyerahan SK berlangsung dalam suasana kekeluargaan," kata dia.

Pasien RSU Datoe Binangkang Sempat Turun 20 Persen di Masa Pandemi, Debbie : Saat Ini Mulai Pulih

Dia menambahkan, kedua pasangan ini juga akan menunggu SK dari dua partai lain. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini," pungkas dia.

Koalisi Golkar-PAN cukup menjanjikan untuk meraup suara. Demikian diungkapkan pengamat politik dari Universitas Sam Ratulangi, Josef Kairupan.

Ia mengatakan, meski saat ini demokrasi di Sulut telah berkembang maju, namun sentimental pemilih berdasarkan keterwakilan daerah, sangat tinggi. "Karena tak bisa dipungkiri, politik identitas saat ini masih berlaku bagi sebagian konstituen," ujarnya.

"Nah, peluang ini yang saya rasa mampu dilihat oleh Golkar dengan mengusung keterwakilan Minahasa dan BMR (Bolaang Mongondow Raya), yakni CEP dan SSL. Sebab tak bisa dipungkiri, BMR menjadi kantong suara, dimana pemilihnya juga banyak.
Akademisi Unsrat ini mengatakan, baik CEP maupun SSL, sama-sama memiliki modal yang cukup untuk bertarung di pilgub. Keduanya merupakan kepala daerah dua periode, pastinya mereka memiliki popularitas dan akseptabilitas sehingga tentu akan berdampak pada tingginya elektabilitas.

"Sehingga menurut saya dengan modal tersebut baik CEP maupun SSL, berpeluang untuk menang dalam pilgub. Untuk ini menurut saya memasangkan keterwakilan Minahasa dan BMR, memang akan mampu menarik konstituen di daerah masing-masing, sehingga peluang untuk menang juga besar," tandasnya.

Belum penetapan
Pengamat politi dari Unsrat, Ferry Liando berpendapat, sepanjang belum ada penetapan pasangan calon secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka bakal calon dan kombinasi pasangan bakal calon yang disebut belakangan belum pasti. Walaupun surat keputusannya (SK) telah terbit oleh parpol tertentu.

Penetapan pasangan calon baru akan dilakukan pada 23 September 2020. Soal keabsahan pasangan calon tidak ditentukan atas dasar SK. Sebab itu baru dasar dukungan oleh parpol.

Walaupun demikian SK ini harus menjadi acuan bagi calon lawan. Meskipun Golkar dan PAN juga walapupun telah diterbitkan SK, namun bukan tidak mungkin jika terjadi perubahan.

Sehan Resmi Pegang SK PAN, Slogam CS Torang Bakal Berkumandang di Pilkada Sulut

Semoga saja SK ini aman samapai pada penetapan calon. Penjajakan kekuasaan selalu berakhir dengan kompromi. Di tempat lain, kompromi itu tak hanya sekadar siapa mendapat apa. Posisi Nasdem sebetulnya dalam keadaan aman. Karena syarat pencalonan telah memenuhi syarat. UU Pilkada mensyaratkan parpol pendukung harus memiliki minimal 20 kursi dari jumlah total kursi di DPRD.

Jika 45 dibagi 20 dikali seratus hasilnya 9 kursi. Nasdem telah mencapai itu. Kesulitan nasdem saat ini sepertinya pada kepentingan elektoral. Bisa jadi elektabilitas Vonnie Anneke Panambunan belum mampu mengimbangi kekuatan figur-figur lain yang akan berkompetisi.

Halaman
12

Berita Terkini