Wanita Ini Maafkan Pria yang Rusak Wajahnya Dengan Air Keras, Motif Dendam Tolak Ajakan Menikah

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ameneh Bahrami dari Iran berpose pada 5 Maret 2009 di Barcelona memegang foto dirinya sebelum dia dibutakan oleh seorang pria yang melemparkan air keras ke wajahnya.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ameneh Bahrami (26) baru pulang dari tempat kerjanya di Teheran. Saat itu siang hari, sepuluh tahun silam.

Seorang pria muda menghadangnya saat di tengah jalan.

Berkali-kali Ameneh menolak tawaran pria yang ingin menikahi dirinya. Ia mengenal pria itu.

Namun pria itu tetap bersikeras dan bahkan, sehari sebelum menghadangnya di jalan, pria itu telah mengancamnya.

Sayangnya, Ameneh tidak tahu bahwa dia akan mengalami ancaman itu secara nyata.

"Dia memegang sebuah benda berwarna merah di tangannya," ujar Ameneh yang baru tahu kemudian itu adalah air keras, "Dia memandang kedua mataku dan melempar air keras ke wajahku."

Cairan zat asam yang mengguyur wajahnya itu tak hanya membuat kedua mata Ameneh buta dalam waktu 26 detik namun juga membuat wajahnya jadi tidak dikenali karena kerusakan yang disebabkannya.

Penyerangnya, Majid Movahedi adalah seorang pria yang usianya lima tahun lebih muda dari Ameneh.

Dia juga pernah menjadi teman sekelas Ameneh di Universitas.

Setelah menyerang, Majid masih berada di sekitar Ameneh yang berteriak meminta pertolongan dan dikerumuni banyak orang.

Majid mengamati penderitaan Ameneh dari jarak yang sangat dekat.

"Saya cantik, itulah satu-satunya kesalahan saya," ujar Ameneh.

Kasus yang dialami Ameneh memicu amarah global.

Media Iran berfokus pada upaya Ameneh dalam menuntut keadilan yang luar biasa, yang mencakup setiap putaran dan perubahan dalam kasusnya yang menyakitkan.

Namun, 10 tahun berlalu, penyerangnya telah dibebaskan dari penjara dan semakin banyak kasus wanita di Iran menjadi sasaran serangan air keras seperti yang dialami Ameneh.

Halaman
12

Berita Terkini