Update Virus Corona Tomohon

Tiap Hari Mencapai Puluhan Set, Limbah APD RSUD Anugerah Tomohon Dimusnahkan di Jawa

Penulis: Hesly Marentek
Editor: Maickel Karundeng
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RSUD Anugerah Tomohon

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Penanganan limbah alat pelindung diri (APD), di RSUD Anugerah Tomohon dilakukan tak sembarangan.

Bahkan pihak RSUD Anugerah menggandeng pihak ketiga, guna menangani limbah APD yang usai digunakan para tenaga medis.

"Untuk RSUD Anugerah Tomohon kami menggandeng pihak ketiga untuk pemusnahan limbah APD. Tentu pihak ketiga yang dimaksud mempunyai sertifikasi untuk penanganan limbah APD," kata Direktur RSUD Anugerah Tomohon melalui Kabid Tata Usaha, Novri Tuerah.

Menurut Tuerah, limbah APD tersebut, selanjutnya di bawa ke Jawa untuk dimusnahkan.

"Limbah tersebut diangkut dengan Peti Kemas dan di dibawa ke Jawa untuk selanjutnya dimusnakan," sambung Tuerah.

Dia menerangkan alasan menggandeng pihak ketiga dalam penanganan limbah, dikarenakan untuk incenerator di Kota Tomohon sendiri belum mengantongi ijin.

Sehingga jika dimusnahkan sendiri di Tomohon, tentu akan melanggar UU lingkungan hidup.

"Itu kan limbah berbahaya, sehingga pemusnahannya harus menggunakan incenerator yang tentu mempunyai ijin. Sementara incenerator di sini belum memiliki ijin," jelas Tuerah menambahkan untuk limbah yang ditampung di RSUD Anugerah diangkut sebulan sekali.

"Mereka datang angkut sebulan sekali. Malah kemarin baru saja diangkut," tambahnya.

Adapun untuk produksi limbah APD seharinya di RSUD Anugerah Tomohon tidak menentu.

Di mana menurut Tuerah, setiap harinya penggunaan baju hazmat pemakaian per hari sekitar 45 buah.

"Angkanya tidak pasti, tergantung penanganan. Kalau ada pasien meninggal ataupun jumlah pasien positif yang dirawat bertambah tentu penggunaan APD lebih banyak," tukasnya.

Ditambahkan Tuerah, kerja sama yang dibuat ini dengan pihak ketiga tersebut, merupakan MoU langsung dari pihak RSUD Anugerah.

"Ini merupakan kerja sama dengan kami dengan pihak ketiga. Jadi dibuat MoU dan setiap ada pengangkutan limbah dibuat berita acara," tandasnya.

Sementara Kepala Bidang Penunjang Medik Wenny Sumolang turut mengatakan untuk produksi APD per harinya tidak pasti.

Halaman
12

Berita Terkini