TRIBUNMANADO.CO.ID - Mengutip data Bloomberg Jumat (12/6/2020) rupiah ditutup pada level Rp 14.133 per dollar AS atau turun 113 poin sebesar 0,81 persen dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.020 per dollar AS.
Sejak 6 bulan terakhir rupiah mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif. Pada Desember 2019, rupiah berada pada level Rp 14.000 an dan menguat dibawah level Rp 14.000 an pada awal tahun ini.
Pada bulan Februari 2020, rupiah mulai terpuruk seiring munculnya wabah Covid-19 yang menggemparkan dunia.
China sebagai negara pertama yang mengalami masalah pandemic Covid-19, mau tidak mau berimbas pada beberapa sektor domestik.
Tepat di bulan Maret 2020, rupiah mengalami masa terburuknya selama 6 bulan terakhir. Menyentuh level 16.000 per dollar AS, rupiah kala itu resmi menjadi mata uang paling lemah di Asia, dan memasuki level terendah sejak krisis tahun 1998.
Namun demikian, seiring dengan bauran kebijakan pemerintah dalam menggelontorkan stimulus ke pasar keuangan, dan juga mengeluarkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat terdampak Covid-19, membuat sentimen positif pada pasar keuangan dimana posisi rupiah berangsur-angsur membaik.
Pada April 2020, rupiah mulai menguat pada level Rp 15.000 per dollar AS dan beberapa hari lalu rupiah bahkan sempat menyentuh angka Rp 13.900 per dollar AS.
Hal ini terdorong karena sentimen positif masa transisi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) menuju masa new normal.
Namun demikian, sejumlah analis menilai pembukaan ekonomi tetap harus dilakukan agar ekonomi bertumbuh dan mengurangi jumlah pengangguran di tanah air.
Hanya saja pasar masih khawatir mengenai second wave atau gelombang kedua Covid-19 yang berpotensi munculnya pembatasan kegiatan ekonomi.
• Mobil Masuk Jurang 30 Meter, Pengemudi Lecet, Terungkap Kecelakaan Lain Terjadi 2 Bulan Lalu
• Dagu Istri Penuh Jenggot, Pria Ini Tak Lihat Wajah saat Menikah, Pengadilan Tolak Permohonan Cerai
• Ferry Taulu Meninggal Dunia Kena Hantaman Batu
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rupiah di Akhir Pekan Ditutup Melemah, Berikut Pergerakan Dalam 6 Bulan Terakhir".