Seperti yang dilansir Tribunnews dari USA Today, para demonstran memulai aksinya di Trafalgar Square.
Mereka berjalan melewati Thames River menuju kantor kedutaan Amerika Serikat.
Para demonstran meneriakkan kata "No justice! No peace!" (Tidak ada keadilan! Tidak ada kedamaian!)
Meski para demonstran melanggar aturan lockdown terkait virus corona, yaitu berdiri dengan jarak 1,8 meter, para petugas tidak menghentikan mereka.
Sementara di Manchester, Inggris utara para pengunjuk rasa itu meneriakkan, "Kulit hitam penting."
Sebelumnya, aksi protes meletus di Berlin pada hari Sabtu (30/5/2020) ketika kerumunan turun ke gedung Kedutaan Besar AS di sebelah landmark Gerbang Brandenburg di kota Jerman.
Video yang beredar online menunjukkan para demonstran menyerukan keadilan atas kematian Geroge Floyd pada 25 Mei lalu.
Mereka berdiri di depan kedutaan, bertepuk tangan dan meneriakkan, "Kulit hitam penting" dan "Diam adalah kekerasan."
Polisi Jerman tidak melaporkan kekerasan atau insiden apa pun.
Kemudian pada hari Minggu (31/5/2020), surat kabar Bild yang terlaris di Jerman memuat tajuk "Polisi pembunuh ini membakar Amerika," dengan panah yang menunjuk ke foto Derek Chauvin.
Surat kabar itu menggambarkan aksi protes di kota-kota di AS sudah seperti "perang saudara."
Di Kanada pada hari Sabtu, ribuan orang membanjiri Toronto Christie Pitts Park untuk menunjukkan kemarahan mereka atas kematian George Floyd dan juga Regis Korchinski-Paquet (29).
Regis Korchinski-Paquet adalah seorang wanita kulit hitam yang meninggal minggu lalu akibat jatuh dari balkon lantai 24 setelah polisi petugas dipanggil ke rumahnya.
Polisi di Toronto sedang menyelidiki kasus itu.
Demonstrasi juga terjadi di Yerusalem dan Tel Aviv pada hari Sabtu (30/5/2020).