Mahathir Mohamad, yang mengundurkan diri pada Februari, mempertanyakan pemerintahan Muhyiddin Yassin yang berkoalisi dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Politisi berusia 94 tahun dalam konferensi via Zoom menegaskan, kesepakatan yang dibuat dengan jalur belakang adalah salah kaprah.
"Kami ingin memberikan kepada rakyat pemerintahan yang sejak awal sudah mereka mandatkan. Itu tujuan kami," tegas politisi berjuluk Dr M itu seperti dilansir dari Kompas.com.
Sempat menjadi bagian dalam pemerintahan koalisi Pakatan Harapan, Muhyiddin membuat manuver mengejutkan dengan dilantik sebagai PM Malaysia pada 1 Maret.
Dilansir Reuters via Malay Mail Rabu 920/5/2020), oposisi menyatakan bahwa kekuasaan Muhyiddin tidak sah karena bukan dari rakyat melalui mekanisme pemilu.
Pada awal pekan ini, pemerintah menghindari mosi tidak percaya dari Dr M, bersikukuh parlemen memberi prioritas bagi penanganan virus corona dan ekonomi yang melemah.
Namun politisi yang pernah berkuasa pada 1981-2003 itu menerangkan, aliansi Perikatan Nasional Muhyiddin hanya unggul tipis di Parlemen Malaysia.
Karena itu, dia akan bekerja sama dengan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, meski mereka kerap terlibat ketegangan, untuk menggulingkan PM Malaysia.
"Dia jelas akan berada dalam masalah besar. Karena berapa pun kesempatan yang kami punya untuk membuktikan dia tak sah, kami akan melakukannya," jelasnya.
Dia menyatakan, oposisi Pakatan bakal menolak resolusi yang dilayangkan pemerintah, bahwa mosi tidak percaya tak bisa dilakukan.
Pensiun pada 2003, Mahathir Mohamad kembali turun gunung untuk menggulingkan PM Najib Razak, dengan berkolaborasi bersama Anwar Ibrahim.
Namun pada akhir Februari, Mahathir memutuskan pengunduran diri buntut pertemuan rahasia antara partainya, Bersatu, dengan UMNO.
Mahathir dalam serangkaian kesempatan kemudian menyatakan bahwa dia mundur, baik sebagai PM maupun Ketua Bersatu, karena sudah tak diinginkan partainya.
Artikel ini telah tayang di Tribunambon.com dengan judul BREAKING NEWS: Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad dan 4 Pendukungnya Dipecat dari Partai Bersatu
Subscribe Youtube Channel Tribun Manado: