Idul Fitri 2020

Tidak Mudik Bisa Pengaruhi Kesehatan Jiwa? Berikut Penjelasannya

Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi stres.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Di masa pandemi ini pemerintah melarang masyarakat untuk mudik.

Beberapa persyaratan pun harus dipenuhi bila seseorang ingin meninggalkan sebuah kota.

Tidak adanya tradisi mudik di tahun ini, tentu membuat kita merasa ada sesuatu yang kurang. Terlebih, tradisi mudik ini sudah dijalani turun-temurun.

Lalu, akankah hal ini memengaruhi kesehatan jiwa?

Dokter kejiwaan, dr. Andri SpKJ, FAPM, melalui bincang-bincang bersama "Gue Sehat" di akun Insagram-nya secara khusus menjelaskan tentang persoalan ini.

Hal yang ditakutkan, bersamaan dengan mudik, seseorang yang terinfeksi akan membawa dan menyebar virus ke kampung halamannya.

"Apalagi kalau orangtua kita berumur tua, itu lebih rentan,” kata Andri.

Andri memahami, perbedaan tidak adanya tradisi mudik, mungkin akan dirasa berat oleh banyak orang.

“Nah itu sebagian orang mungkin tidak bisa diterima, makannya saya bilang di awal untuk menerima dulu keadaan di awal,” ujarnya.

Dia meminta masyarakat untuk menjalani larangan mudik dengan ikhlas agar tak memengaruhi kesehatan jiwa.

"Asalkan kita ikhlas, kita menjalaninya dengan baik, enggak akan ada pengaruhnya.,” kata dia.

“Tapi kalau kita merasa bahwa kita ini melakukannya tidak ikhlas, kita tidak pengin, kita menahan ya, malah jadinya kita jadi akan kurang baik, tidak sehat untuk kitanya,” imbuhnya.

Supaya bisa ikhlas, Andri mengatakan, ikhlas juga harus diterapkan saat kita akan memberi kepada orang lain.

Dengan kita tidak pulang kampung di masa Lebaran tahun ini, Andri berharap masyarakat bisa merasakan ikhlas seperti saat memberi sesuatu untuk orang lain.

"Saat ini sedang tidak bisa pulang kampung, kita berharap kita, dalam kondisi ini, memberikan hal yang sangat penting bagi kita."

Halaman
12

Berita Terkini