TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tak banyak warga yang peduli terhadap sesama dalam Pandemi Covid-19.
Namun bagi seorang polisi bernama Aipda Deyidi Mokoginta, memberikan bantuan terhadap sesama dalam kesusahan merupakan bagian dari ibadah. Apa lagi dalam suasana menjalankan puasa.
Bantuan kali ini diberikan kepada mahasiswa dan Lansia di Kota Manado yang berdampak Corona Covid-19.
Dana bantuan yang diberikan berasal dari gaji pribadinya sebagai seorang polisi. Dia menyisikan 50 persen gaji untuk membeli sembako.
• Alasan Geri Mandagi Ikut Jejak Jendry Pitoy di Persipura Jayapura
"Saya dan istri sudah sepakat memakai gaji 50 persen untuk membantu Lansia dan Mahasiswa terdampak Covid-19," ujar Deyidi Mokoginta, Rabu (13/5/2020).
Sebelumnya pada bulan April 2020, melakukan hal yang sama, memberikan sembako kepada warga miskin lewat Masjid. Sekarang untuk mahasiswa dan lansia.
Asrama yang didatanginya pada Senin (11/05/2020), yaitu asrama mahasiswa asal kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, dan asrama mahasiswa asal Kota Ternate, Maluku Utara.
• Dinsos Manado Proaktif Sikapi BST dari Kemensos untuk 600 KK
Keesokan harinya, Selasa (12/05/2020), Polisi yang bertugas di Biro Logistik Polda Sulut ini kembali turun mencari asrama mahasiswa yang terdampak Covid-19. Ada dua asrama yang dikunjungi, yakni Asrama mahasiswa Nuku Tidore, dan asrama mahasiswa Kepulauan Sula.
Saat dihubungi wartawan, Mokoginta mengatakan hal tersebut dilakukan semata-mata ingin membantu para mahasiswa yang saat ini lagi mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19.
“Saya dengar ada mahasiswa yang makan satu bungkus mie instan untuk empat orang, karena mereka belum mendapat kiriman dari orang tua, maupun bantuan dari pemerintah,” ujar Dedi sapaan akrabnya.
Dia juga mengungkapkan di asrama kepulauan Tanimbar ada sekitar 50 mahasiswa, di asrama ternate hanya menemui satu orang yang menjaga asrama, kemudian di asrama Nuku hanya ada satu orang, dan di asrama Kepulauan Sula masih ada beberapa mahasiswa.
• RSUP Ratatotok Buyat Rawat 4 Pasien PDP Covid-19 Asal Boltim
Sementara itu, mahasiswa asal Tanimbar Yopi Latulondar mengatakan, hingga saat ini mereka di asrama belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik itu pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat maupun Kota Manado.
“Kami baru mendapatkan bantuan dari perorangan seperti saat ini dari bapak Polisi, sedangkan dari pemerintah belum ada sama sekali,” ujar Yopi Latulondar.
Rupanya tidak hanya mahasiswa yang mendapat bantuan dari Mokoginta, sejumlah lansia di Kelurahan Singkil II, Lingkungan 3, Kecamatan Singkil, Kota Manado, juga mendapatkan bantuan beras ptemium darinya.
Salah seorang lansia, Nety Lumentut, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh anggota Polisi tersebut.
"Oma sampe skrang belum dapat bantuan dari pemerintah,” jelas oma Netty.
Lanjutnya, untuk makan sehari-hari lansia ini mendapat makan dari anaknya, dan saat ini dia hanya tinggal berdua dengan anak laki-lakinya yang ketiga. (Ven)
• Paripurna Dalam Rangka Penyampaian Rekomendasi DPR atas LKPJ Kepala Daerah Tahun Anggaran 2019